z Legenda Asal-Usul Nama Buleleng dan Singaraja ~ Adi Ngurah

Sabtu, 03 September 2011

Legenda Asal-Usul Nama Buleleng dan Singaraja

Legenda Asal-Usul Nama Buleleng dan Singaraja

 
Di daerah Klungkung, Bali, hidup seorang raja yang bergelar Sri Sagening. Ia mempunyai  istri bernama  Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji. Mereka mempunyai anak bernama I Gusti Gede Pasekan.
I Gusti Gede Pasekan mempunyai wibawa yang besar. Ia sangat dicintai oleh pemuka masyarakat dan masyarakat biasa. Setelah ia berusia dua puluh tahun, ayahnya menyuruhnya pergi ke Den bukit di daerah Panji.
Keesokan harinya, I Gusti gede berangkat bersama rombongan dari istana. Dalam perjalanan ke Den Bukit ini, I Gusti Gede Pasekan diiringkan oleh empat puluh orang di bawah pimpinan Ki Dumpiung dan Ki Kadosot.
Setelah empat hari berjalan, mereka tiba disuatu tempat  yang disebut Batu Menyan. Di sana, mereka bermalam. Tiba-tiba, I Gusti Gede  Mendengar  suara gaib yang mengatakan bahawa daerah Panji akan menjadi  daerah kekuasaannya. I Gusti Gede Pasekan terkejut mendenga suara gaib tersebut.
Keesokan harinya, I Gusti Gede Pasekan melanjutkan perjalanan. Walaupun perjalanan itu sukar dan jauh, akhirnya mereka berhasil juga mencapai tujuan tersebut dengan selamat.
Suatu hari, ketika ia berada didesa ibunya, terjadilah peristiwa yang menggemparkan. Sebuah perahu Bugis terdampar di Pantai Panimbangan. Pada mulanya, orang Bugis meminta pertolongan nelayan disana. Akan tetapi, nalayan disana tidak berhasil membebaskan perahu yang kandas.
Keesokan harinya, orang Bugis itu datang kepada I Gusti Gede Pasekan. Dia berkata, “Kami mengharapkan bantuan Tuan”. Jika tuan berhasil menggangkat perahu kami, sebagian isi perahu akan kami serahkan kepada Tuan sebagai  upahnya.”
“Jika itu memang janji Tuan, saya akan mencoba mengangkat perahu yang kandas itu, “jawab I Gusti Gede Pasekan.
I Gusti Gede Pasekan berhasil membebaskan perahu itu. Ia menggunakan tenaga gaibnya untuk mengangkat perahu besar itu. Orang Bugis itu pun menaati janjinya dengan senang hati.
Sejak kejadian itu, I Gusti Gede Pasekan mulai meluaskan kekuasaannya. Pada pertengahan abad ke-17, ia mendirikan kerajaan baru di Den Bukit. Orang-orang menyebut ibu kota kerajaan itu Sukasada.
Kerajaan itu makin luas dan berkembang. Maka didirikanlah pusat kerajaan baru. Letaknya di utara kota Sukasada. Sebelum menjadi kota, daerah itu banyak sekali ditumbuhi pohon buleleng. Oleh karena itu pusat kerajaan baru itu disebut Buleleng. Buleleng adalah nama pohon yang buahnya sangat digemari oleh burung perkutut. Di pusat kerajaan baru itu, didirikan istana megah yang diberi nama Singaraja.
Nama Singaraja menunjukan bahwa penghuninya adalah raja yang gagah perkasa seperti singa. Ada pula yang mengatkan bahwa Singaraja berarti ‘tempat persinggahan raja’. Ketika kerajaannya masih di Sukasada, Raja sering singgah disana. Jadi, kata singaraja berasal dari kata singgah raja.

0 komentar:

Posting Komentar