z 2012 ~ Adi Ngurah

www.adingurah.co.cc

Selamat Datang Di Blog Adi Ngurah , Semoga Dapat Bermanpaat Bagi Kita Semua

SELAMAT HARI RAYA GALUNGAN DAN KUNINGAN

Semoga Apa Yang Telah Kita Lakukan Mendapatkan hasil Yang Memuaskan Sesua Dengan Ajaran Agama Yang Kita Anut , Semoga Kedamaian Selalu Menyertai Kita semua Di Dunia Ini

PELABUHAN BULELENG

Dulu Buleleng Sempat Terkenal Dengan Pelabuhan Kapalnya Yang Sekarang Sudah Tinggal Kenangan.

ADI NGURAH

Terlahir Penuh Dengan Keterbatasan Tak Membuatku Untuk Pantang Menyerah Dengan Keadaan, Kini Ku Bangkit dan Akan Ku Tunjukkan Kalau AKU BISA !

BULELENG IN A SECOND

Keindahan Buleleng Dengan Berbagai Tempat Wisata Yang Tak Kalah Dengan Daerah Lain Di Indonesia.

SELAMAT HARI RAYA NYEPI TAHUN CAKA 1934

Jadikan Hari Raya Nyepi Tahun Ini Sebagai Pencerminan Hidup Kita Yang Di Masa Lalu , Mari Kita Berbenah diri dari Sekarang.

MUDA KREATIFITAS

Tetaplah Berkarya Dan Jadikan Hidupmu Bermanfaat Bagi Semua Orang

Senin, 18 Juni 2012

Ngeri! Di Tubuh Wanita Ini terdapat 12 Bayi Cumi-Cumi


Ngeri! Di Tubuh Wanita Ini terdapat 12 Bayi Cumi-Cumi


Di dalam tubuh seorang wanita berusia 63 tahun "hamil" terdapat sejumlah bayi cumi-cumi, setelah dirinya mengonsumsi calamari (hidangan cumi-cumi). Wanita asal Korea Selatan itu telah memakan satu porsi cumi-cumi, kemudian merasakan nyeri di mulutnya.

Dilansir Emirates247, Senin (18/6/2012), melalui Bio-Tech dilaporkan, 12 bayi cumi-cumi ditemukan oleh dokter yang memeriksa mulut wanita ters
ebut. Sang wanita berkata kepada dokter bahwa ia merasakan sesuatu di bagian mulutnya yang digambarkan seperti organisme yang menyerupai serangga.

Bahkan peristiwa itu dibuat dalam sebuah makalah ilmiah dari National Centre for Biotechnology Information di Bethesda, Maryland. Ketika diperiksa, dokter menemukan baby cephalopods (bayi cumi) yang melekat di mulut wanita itu. Apa yang muncul pada mulut wanita tersebut merupakan small pods(kelopak kecil), yang terlindungi di dalam material mirip semen (benih mani) untuk membuatnya menempel.

Di dalam pods tersebut, terdapat ejaculatory apparatus dan sperma. Ejakulatori itu mengeluarkan sperma dengan cukup kuat.

Setelah wanita itu menerima "serangan", ia dirawat di rumah sakit. Kemudian dokter memindahkan bayi cumi dari bagian gusi, lidah dan pipi. Setelah dipindahkan, pods tersebut diidentifikasi sebagaisquid spermatophores.

Makalah ilmiah itu mengungkapkan, "wanita itu tidak menelan sebagian porsi (cumi-cumi), tetapi memuntahkannya dengan segera. (Sebab), ia mengeluhkan sensasi penusukan dan asing di rongga mulutnya."

Menurut Science 2.0, spermatophore dikatakan serupa dengan satu cangkir semen (air mani). Peristiwa ini juga persis dengan kasus yang dilaporkan pada Desember tahun lalu, ketika itu seorang wanita di Jepang menderita nyeri di mulutnya setelah memakan cumi-cumi mentah.


BJ NEWS (Adi Ngurah)

Tragis! Diduga Mencuri, dua Pemuda Dibakar Warga


Tragis! Diduga Mencuri, dua Pemuda Dibakar Warga


Warga nekad membakar dua pemuda karena diduga hendak mencuri di salah satu rumah warga di Binjai, Sumatera Utara.
Seperti diberitakan Kaskus.com, Senin (18/06/2012). Kedua pemuda bernama Rusdianto, warga Keluarahan Bandar Sinembah dan Fendi Barus, warga Beringin, Binja kedapatan tengah berada di pemukiman Jalan MT Haryono, Pa
sar 1, Binjai sekitar pukul 04.00 WIB, Minggu (17/6/2012).
Saat ditangkap, warga menemukan balok kayu, kawat dan karung goni yang diduga akan digunakan untuk membawa hasil curian. Warga yang kesal kemudian melampiaskan emosinya dengan membakar kedua pemuda tersebut.
Beruntung, personel polisi dari Polsek Binjai Timur mengamankan keduanya dari lokasi kejadian. Kedua pemuda kemudian dibawa ke RSU Joelham untuk mendapatkan perawatan medis.
Rusdianto, salah satu korban amuk warga, membantah dirinya berniat mencuri di rumah warga. Dia bersama temannya ingin memburu musang.
Sementara Kapolsek Binjai Timur, AKP Widya mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah warga sebagai saksi terkait kasus ini.


BJ NEWS (Adi Ngurah)

Panggung Konser Radiohead Runtuh


Panggung Konser Radiohead Runtuh, Ini Akibatnya


Satu orang tewas setelah panggung konser band alternatif asal Inggris, Radiohead runtuh di Toronto, Kanada, Sabtu (16/6).
Sejauh ini tiga orang terluka, salah satunya luka parah dalam kejadian di Downsview Park ini.
Panggung tersebut runtuh satu jam se
belum gerbang dibuka, dimana pada saat itu penonton sedang mengantri di luar tempat kejadian. Tim emergensi langsung menyisir lokasi dan mengevakuasinya. Seluruh korban ialah bagian dari tim perlengkapan.
Seperti dilansir BBC, Alexandra Halbert, saksi mata yang sedang bekerja di tenda produk minuman berkata saat panggung jatuh, bunyinya seperti kembang api.
Beberapa menit setelah kejadian, Radiohead mengumumkan lewat akun twitternya bahwa konser mereka di lokasi tersebut dibatalkan.


BJ NEWS (Adi Ngurah)

Hahaha…Wanita Ini Buka Celana di Kereta


Hahaha…Wanita Ini Buka Celana di Kereta


Seorang wanita yang merupakan supervisor Hotel terpaksa melepaskan celananya di tengah keramaian sebuah gerbong kereta bawah tanah – ketika tikus kurang ajar tanpa izin meringsek masuk melalui celah celananya.
Ana Vargas, 40, mengatakan, ketika ia duduk di sebuah gerbong kereta yang tengah mendekati stasiun Columbus Circle station sekitar pukul 7:50 pagi dan ketika itu pula si tikus tiba-tiba masuk ke celananya.
“Awalnya Saya pikir memang celana saya yang bergerak, ” Ujar Vargas di Daily News. Tapi kemudian ia menyadari bahwa ia sedang diserang hama.
“Saya berkata, ‘Oh, Tuhan – ada sesuatu di kaki saya!’” Kenangnya.
“Dia sangat besar. Aku gemetar, tapi tidak ada yang keluar. . . Saya harus menarik celana saya turun di depan semua orang di kereta.”
Vargas, yang bekerja sebagai supervisor di Doubletree, hotel Hilton di tengah kota, mengatakan tiga pria mencoba melindungi dia dari tatapan semua orang di kereta itu sambil mengguncang si tikus tersebut.
“Aku meraih kepalanya, karena ia menggaruk saya,” katanya. “Saya tidak mau digigit olehnya.”
Kereta berhenti dan Vargas menjatuhkan tikus sambil berlari mencari bantuan di stasiun.
“Saya sangat gugup,” katanya. “Saya gemetaran.”
Polisi segera tiba dan membawa Vargas ke Roosevelt Hospital, untuk mengecek cakaran tikus di kaki dan pahanya.


BJ NEWS (Adi Ngurah)

Bertarif Rp 2 Juta, Klinik Aborsi Ini Laris Manis


Nama Penembak Satpam IPB “Unyu” Sekali


Petugas Reskrim Polres Bogor berhasil menangkap satu dari dua pelaku penembak Satpam Institut Pertanian Bogor (IPB) atas nama Unyil setelah sempat menjadi buron selama kurang lebih tiga minggu.
"Pelaku kami tangkap di salah satu desa di Kecamatan Melinting, Kabupaten Lampung Timur, Minggu (17/6) siang," kata Kepala Kasat Reskrim Polres Bogor, Imron Ermawan, seperti diwartakan ROL, Senin (18/6).

Unyil merupakan pelaku penembaka
n dua Satpam IPB pada peristiwa pencurian sepeda motor yang terjadi Jumat (25/5) lalu di depan Masjid Al-Hurriyah, Kampus IPB Dramaga.

Unyil ditangkap setelah aparat kepolisian Polres Bogor melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku sejak peristiwa penembakan terjadi.

Sementara itu, satu rekan pelaku sudah berhasil diamankan oleh anggota tim gabungan Polres Bogor dan Polda Jawa Barat pada 30 Mei lalu yakni MH yang merupakan pelaku pencurian dan AS adalah adik MH yang ikut terlibat menyembunyikan barang bukti pencurian dan senjata api yang digunakan para pelaku.

Unyil adalah anggota sindikat pencurian sepeda motor bersama MH melakukan pencurian di wilayah Bogor sebanyak 12 kali. Dalam aksinya para pelaku membawa senjata api untuk menakuti lawannya.

Dua satpam yang tewas masing-masing Supriatna (44) dan Suhardi (46).

Keduanya tewas diberondong senjata api yang digunakan para pelaku saat hendak mencuri sepeda motor di kampus tersebut.


BJ NEWS (Adi Ngurah)

Mendikbud: Malaysia Tak Bisa Klaim Tor-tor





Pemerintah Malaysia berencana mendaftar Tor-tor dan Gondang Sambilan dari masyarakat Mandailing sebagai warisan negara Malaysia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan langkah Malaysia itu tidak bisa dibenarkan karena budaya tersebut milik Indonesia.

"Kalau sampai mengklaim, itu tidak dapat dibenarkan atau bahasa diplomatisnya, sangat disayangkan," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ibnu Hamad, seperti dikutip dari VIVAnews, Senin 18 Juni 2012.

Ibnu pagi ini sedang bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh untuk menghadiri Festival dan Lomba Seni Nasional di Lombok, Nusa Tenggara Barat. M Nuh, kata Ibnu, dalam pidato di hadapan para peserta menyinggung Malaysia yang akan mengklaim tari Tor-tor dan Gondang Sambilan yang di Malaysia disebut Gordang Sambilan.

"Pak Menteri tadi dalam pidatonya juga menyinggung soal itu. Menurut Pak Menteri, kalau pemerintah Malaysia bermaksud mengembangkan seperti mempertunjukkan, itu silakan. Karena dengan begitu, budaya kita juga akan dikenal di luar," kata Ibnu.

Situs berita Malaysia, Bernama, pada 14 Juni 2012 lalu menulis tentang rencana mendaftarkan tarian Tor-tor dan Gondang Sambilan. Hal itu disampaikan Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Datuk Seri Dr Rais Yatim.

"Tetapi (pengiktirafan ini) dengan syarat, pertunjukan berkala mesti ditunjukkan, bermakna tarian mestilah ditunjukkan, paluan gendang dipelbagaikan dalam pertunjukan di khalayak ramai," kata Rais usai meresmikan Perhimpunan Anak-Anak Mandailing.

Dua kebudayaan asal Mandailing, Sumatera Utara, itu akan didaftarkan mengikuti Seksyen 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005 di Malaysia.

Ukuran Payudara Pengaruhi Kesehatan Wanita?





Bagi sebagian wanita, payudara penuh atau berukuran besar merupakan aset berharga yang menjadi idaman. Namun, ilmuwan menemukan ukuran payudara alami yang semakin besar dari generasi ke generasi berisiko mematikan bagi kesehatan.

Ukuran payudara wanita di AS rata-rata membesar dalam satu generasi. Penulis buku "Breast: A Natural and Unnatural History", Florence Williams, menyatakan tren ini ternyata memengaruhi kesehatan wanita.

Dalam bukunya, Williams menggambarkan payudara yang semakin besar memungkinkan tingginya angka kanker payudara yang dikaitkan dengan kenaikan berat badan di awal pubertas. Penelitian di jurnal pediatrik menemukan, 15 persen anak perempuan di AS  kini mengalami pubertas lebih awal, di usia tujuh tahun.

Payudara yang lebih besar juga memungkinkan paparan polutan lebih tinggi. Karena tubuh menyimpan kimia beracun dalam lemak. Semakin besar ukuran payudara, konsentrasi jaringan lemak yang menyimpan bahan kimia seperti merkuri, polychlorinated biphenyls (PCB). PCB kerap ditemukan dalam pestisida atau cairan pembersih semakin tinggi.

Dikutip dari Foxnews, polutan ini tak hanya menumpuk dalam tubuh wanita, namun akan terakumulasi dalam ASI yang akan ditransfer ke bayi selama menyusui. PCB juga terbukti menghambat dan meniru pembentukan estradiol, hormon seks utama pada wanita. Imitasi dari senyawa estrogen inilah yang memengaruhi pengembangan sel kanker payudara, kanker rahim dan leher rahim.

"Menyusui ternyata adalah cara yang sangat efisien untuk mentransfer racun industri ke generasi berikutnya," tulis Williams seperti dikutip dari Medical Daily.

Meski menyusui sangat penting bagi otak, tubuh dan pengembangan kekebalan tubuh anak, Williams memperingatkan, banyak racun yang berada dalam tubuh yang akan diwariskan kepada anak-cucu. "Tubuh kita erat dengan dunia di sekitar kita. Jika kita hidup dalam lingkungan yang penuh dengan polusi, hal ini akan mempengaruhi kesehatan kita."



BJ NEWS (Adi Ngurah)

"Mitos Seks Nusantara Dahsyat!"





Beranjak remaja, banyak pertanyaan mengganjal pikiran Zoya Dianaesthika Amirin. Mulai dari perubahan fisik, rasa tertarik kepada lawan jenis, hingga kecenderungan seksualitas. Namun lingkungan tak banyak memberi jawaban. Tabu dan penuh rasa risih lah yang ia temukan. Pengalaman pribadi itulah yang membuatnya bertekat mencari tahu.
Pencarian Zoya mulai terjawab semasa kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Satu persatu misteri yang dulu gelap mulai terungkap, ketika wanita kelahiran 7 September 1975 ini menjadi salah satu mahasiswi Prof. Dr Sarlito Wirawan Sarwono. Agaknya itulah awal Zoya meretas jalan sebagai seorang psikolog seks wanita pertama di Indonesia.
Seperti dikutip dari  VIVAlife, psikolog seks yang berpenampilan cantik dan ramah ini menjawab beberapa pertanyaan seputar diri dan kariernya yang menentang arus.
Mengapa akhirnya mantap berkecimpung di dunia yang didominasi pria?
Pengalaman seksual saya kebanyakan saya peroleh dari mama, mulai dari pacaran, ciuman. Tapi banyak juga yang tak saya temukan jawabannya. Barulah saat kuliah wawasan saya mulai terbuka. Skripsi saya mengulas perilaku seksual, dari situ saya tahu ada terapis seks. Saya kuliah lagi S2 di Psikologi Klinis UI dan S2 Seksologi di Universitas Udayana Bali. Ini agar saya bisa kerjasama dengan seksolog  yang rata-rata memang pria dan dokter.
Sekarang  jadi  pengajar, konsultan psikolog seks, menulis blog bahkan punya acara sendiri mengenai seks. Apa yang ingin diraih?
Bagi saya, semakin banyak yang saya tahu tentang menyikapi seksualitas,  harus makin banyak memberi solusi.  Saya pernah mengalami kegamangan yang dirasakan remaja saat ini. Bila ada orang yang tercerahkan seperti mahasiswa  dan remaja yang mengaku lebih bertanggung jawab secara seksual, itu merupakan sebuah prestasi  sendiri, achievement.
Saya tahu, dengan pengetahuan, saya bisa melakukan perubahan.  Saya lakukan yang bisa daripada frustasi menunggu pemerintah.  Perubahan itu keren.
Kenapa memutuskan bikin situs soal seks?Bagaimana reaksi masyarakat?
Indonesia itu negara keempat yang paling paling banyak men-download situs-situs porno, yang pertama malah Arab Saudi.  Blokir-blokir konten seks tidak akan banyak membantu.  Makanya, saya putuskan untuk membuat situs tandingan.  Peluncurannya tepat saat ulangtahun saya tahun lalu sebagai sumber pendidikan seks, dan memperlihatkan bahwa pekerjaan saya serius.
Ternyata sambutannya baik, walaupun memang kontennya saat ini masih untuk dewasa, 18 tahun ke atas. Setelah pulang dari seminar  Sex Addiction di AS, saya akan turunkan kontennya menjadi 15 tahun ke atas, agar bisa diakses remaja.
Sempat menimbulkan kontroversi saat jadi saksi ahli kasus pornogragi yang menimpa Ariel. Apa yang terjadi saat itu dan berpengaruh ke pekerjaan selanjutnya?
Memang  sejak jadi saksi ahli kasus Ariel,  banyak kecaman, celaan dan tekanan pada saya dan keluarga saya karena dianggap pro-pornografi.  Cara-caranya juga sangat kasar. Tapi, dari situ jadi banyak yang tahu profesi saya, termasuk riset  saya di kementerian  kesehatan untuk pusat intelejensia akibat kecanduan pornografi.
Masalahnya, di sini (Indonesia) tak ada batasan pornografi. Negara negara Eropa, Amerika,  yang punya standar  malah bisa diatasi. Itu yang akan saya lakukan bersama UNESCO sepulang dari AS, membuat standar seks edukasi yang bisa digunakan semua kalangan untuk memberi informasi yang tepat soal seks.
Kesibukannya membuat wanita berdarah Jawa-Manado Belanda ini harus wara-wiri ke beberapa tempat dalam sehari.  Wawancara dengan VIVAlife juga harus mencuri-curi waktu di tengah padatnya kegiatan si konsultan cantik. Sebab, sehari setelah wawancara Zoya harus terbang menuju AS untuk mengikuti seminar  kecanduan pornografi di AS selama sebulan.
Sembari didandani di pojok gerai  kosmetika YSL--Zoya didapuk menjadi brand Ambassador-- di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan, anak pertama pasangan Amirin Afra dan Sylvia Rauw Wangke  ini menceritakan pengalaman unik sekaligus miris selama menjalani profesinya.
Menemukan hal-hal unik dan menarik selama dalam profesi ini?
Selama ini saya melihat mitos seks di Indonesia itu dahsyat! Banyak sekali masyarakat yang percaya mitos daripada fakta, bahkan yang tinggal di perkotaan dan berpendidikan tinggi.
Misalnya,  Mak Erot tetap dicari hingga beberapa generasi  karena dianggap bisa meningkatkan bentuk organ intim. Di malam pertama, istri harus mengeluarkan darah sebagai tanda keperawanan. Banyak yang ingin menceraikan istrinya bila tak keluar darah.
Wanita Indonesia juga tak mengenal dildo atau vibrator tapi ada yang memasukkan bohlam ke dalam alat kelamin sampai bohlamnya pecah di dalam.  Itu kan sangat berbahaya namun banyak yang tak paham.
Yang bikin miris, saya pernah  menemukan sebuah kasus dimana ada anak 12 tahun yang tidak tahu kenapa dirinya bisa hamil. Ternyata, dia diperkosa tiga kali oleh seorang satpam 60 tahun, tapi tak tahu bahwa itu perkosaan.  Dan itu terjadi saat menstruasi pertamanya.
Padahal dia bisa menjelaskan proses pembuahan dalam Biologi. Saya sampai harus menjelaskan secara gambalang apa itu sel telur, sperma dan penetrasi yang membuat dia hamil. Ini menunjukkan  ada missing understanding dalam sistem pendidikan kita.
Kejadian ini harusnya menyadarkan seks edukasi sangat penting dan harus ada standar yang bisa menjadi panduan semua orang, orangtua, guru, pemuka agama dan siapa saja untuk memberi pemahaman yang benar soal seks kepada anak dan remaja.
Bagaimana menyikapi soal komentar bahwa Anda terlalu kebarat-baratan menyikapi perilaku seks masyarakat yang masih berbudaya timur?
Saya tidak takut berbeda dan menentang arus karena memang saya diajarkan orangtua dan lingkungan keluarga untuk selalu memiliki alasan sebelum melakukan sesuatu. Ada beberapa komentar dari dari sesama profesi yang mengatakan bahwa saya terlalu kebarat-baratan dan tak sesuai budaya ketimuran, darimana dasarnya?
Di Indonesia banyak candi yang melukiskan posisi seks, ada lingga dan yoni. Kamasutra juga dari India. Itu kan semua budaya timur. Saya hanya bicara sesuai normatif, bicara blak-blakan  bukan berarti kebarat-baratan.
Buat saya, orang yang menentang dan mencela terutama waktu kasus Ariel, berarti mereka yang paling membutuhkan saya, Kan tidak mungkin orang buta yang menabrak saya pukuli, tapi saya tuntun.
Sepertinya kehidupan sudah lengkap. Ada yang masih ingin diraih?
Saya ingin lanjut ke S3, dan ingin menganalisis sex capital orang Indonesia. Saya ingin ambil minimal di UI kalau bisa,  di Kinsey Institute Universitas Indiana AS. Saya ingin meluruskan pemahaman yang salah soal Indonesia di luar negeri. Indonesia tak sepicik yang orang kira.
Risetnya dari Indonesia, dan saya sudah bekerjasama dengan salah satu produsen kondom. Kalau ekonomi, politik, ada ahlinya, saya ingin tunjukkan, Indonesia juga modal di bidang seks.
Harapan saya, bila kita yang secara seksual aktif mampu mengelola seksnya secara optimal akan meningkatkan produktivitas.

Film AS Penggal Kepala George W. Bush





Sebuah kepala berambut panjang terpenggal, dicucuk pangkal lehernya dengan kayu yang menjulang di atas tanah. Darah segar menetes dari dalam lehernya. Jika diamati dengan seksama, wajah kepala tak berbadan itu mirip mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush.

Gambar horor itu adalah salah satu adegan terakhir musim pertama film seri "Game of Thrones" yang ditayangkan berkala oleh stasiun televisi HBO sejak 2011 lalu. Dilansir harian The Washington Post, Kamis 14 Juni 2012, salah satu produser film tersebut, David Benioff, mengakui bahwa kepala itu memang mirip George Bush.

"Kepala yang di sebelah kiri itu George Bush," kata Benioff pada komentarnya dalam DVD Game of Thrones.

Seorang produser lainnya, D.B. Weiss, mengatakan bahwa bukannya disengaja kepala itu dibuat menyerupai presiden yang menjabat 2001-2009 di AS. Dia juga membantah adanya motif politik dari adegan tersebut.
"Yang terjadi seperti ini: Kami menggunakan banyak anggota tubuh buatan dalam film, kepala, kaki dan yang lainnya. Kami tidak membuatnya satu-per-satu, melainkan menyewanya satu paket. Setelah adegan direkam, seseorang menunjuk kepala buatan dan mengatakan bahwa itu mirip George Bush," kata Weiss.
Minta Maaf
Baik Weiss dan Benioff meminta maaf atas adegan tersebut. Namun, kritikan dan protes sudah berdatangan dari para penggemar film yang diadaptasi dari novel A Song of Ice and Fire karangan George R. R. Martin tersebut maupun para politisi.
"Ini tindakan tercela. Seluruh tokoh politik Amerika harus bersatu dan mendesak hal-hal seperti ini tidak dilanjutkan. Mereka harus memboikot acara ini," kata ketua Partai Republik di Brooklyn, Craig Eaton, dilansir The Sydney Morning Herald.
Seri kolosal Game of Thrones telah memasuki musim ketiganya April tahun ini di stasiun HBO. Rencananya, HBO akan menjual DVD musim pertama film ini pada Maret. Namun, karena peristiwa ini, HBO menunda penjualan sampai adegan itu diedit.

"Kami mengutuk keras adegan itu dan menunda pengiriman DVD Game of Throne, sampai adegan itu dihapus dari format digital dan diedit untuk seluru pemutaran di dalam maupun luar negeri," tulis pernyataan HBO.


BJ NEWS (Adi Ngurah)

Kisah Anak 5 Tahun Bantu Ibunya Melahirkan





Pada Selasa 8 Mei 2012, usai pesta, Kelly Graves yang hamil tua merasakan perutnya berkontraksi, mulas luar biasa. Tampaknya bayi dalam kandungann itu bakal lahir sebelum sempat pergi ke rumah sakit. Kisah mengharukan ini dikutip dari Daily Mail.

Kelly Graves makin cemas sebab ayah ibunya yang berjanji mengantar ke RS belum datang. Satu-satunya orang yang bisa menolongnya saat itu adalah putranya yang baru berusia lima tahun, Joby.
Dan bocah polos itu tak hanya membuktikan bahwa dia bisa diandalkan. Bukan sekedar berperan seperti bidan yang membantu proses kelahiran, tapi  bahkan menyelamatkan nyawa adik kecilnya yang lahir mendadak di kamar mandi rumah.

Setelah sibuk menghibur ibunya dalam proses melahirkan yang menyakitkan, ia pergi mencari bantuan, mengambilkan handuk untuk membungkus bayi. Joby juga beraksi saat adiknya, yang kemudian diberi Harley Jae, tak bernafas karena terlilit tali pusar. Tanpa ragu ia melepaskannya dari leher sang adik.

Sesaat kemudian, orang tua Kelly datang bersama paramedis, yang kemudian memotong tali pusar bayi itu.

Takjub dan bangga dengan tindakan Joby, Nyonya Graves menjuluki putranya "pahlawan cilik" atas keberanian juga kemampuannya untuk berpikir dan bertindak cepat di bawah tekanan.

"Aku sangat yakin, tindakan Joby telah menyelamatkan nyawa Harley. Jika ia tidak melepas tali pusar yang melilit di lehernya, saat itu akulah yang harus bertindak. Akibatnya, kami mungkin kehilangan waktu yang berharga untuk menyelamatkannya," kata perempuan 28 tahun dari Mansfield, Nottinghamshire, Inggris itu.

Saat melihat adiknya tersedak, Joby seakan tahu apa yang harus ia lakukan. "Aku sangat bangga padanya. Ia sangat tenang. Fantastis, padahal aku sempat meremehkan kemampuannya."

Kelly Graves menambahkan, Joby sangat antusias untuk bertemu dengan adiknya, maka tak mengejutkan saat ia membantu sedaya upaya dalam proses kelahiran saudaranya itu.

"Dia ikut denganku saat membeli baju bayi, segala perawatan," kata dia. Ia bahkan memilih sendiri nama Harley.

Menolong ibu melahirkan dalam usia 5 tahun, menurut Kelly, itu sangat luar biasa. Ia pun berpikir jangan-jangan di masa depan, anaknya ini akan jadi dokter kandungan atau bidan. "Tapi ketika saya bertanya padanya, Joby bilang tidak. Ia lebih senang jadi polisi."



BJ NEWS (Adi Ngurah)

Mesum di Hutan, Politisi Tertangkap Kamera






Niat hati ingin mencari tempat sunyi dan jauh dari keramaian untuk berbuat mesum, seorang politisi Austria malah tertangkap kamera yang sedianya dipasang untuk merekam kehidupan liar. Masalahnya, Austria punya aturan tegas dalam hal pemasangan kamera pengintai.

Dikutip dari laman The Telegraph, politisi Austria yang tidak disebutkan namanya itu tertangkap berhubungan intim di hutan di wilayah Carinthia, Austria. Bukan oleh paparazzi atau fotografer bayaran, tapi oleh kamera tersembunyi yang didesain untuk merekam hewan-hewan di kehidupan liar.

Masalah ini bergulir ke pengadilan. Untuk kepentingan privasi, baik politisi maupun pemasang kamera, tidak disebutkan namanya. Jika pengadilan menganggap foto itu melanggar privasi, politisi itu akan memperoleh uang pengganti kompensasi sekitar £16.000 atau sekitar Rp236 juta.

Ahli hukum mengatakan kamera itu melanggar hukum Austria yang membatasi penggunaan kamera pengintai. Hans Zeger, petinggi lembaga swadaya masyarakat di bidang perlindungan data, Argen Daten, mengatakan, perlu izin khusus untuk menempatkan kamera. "Paling tidak harus ditandai sehingga pengunjung bisa menyesuaikan perilaku mereka atau menghindari daerah yang dipantau."

Tapi, organisasi yang menempatkan kamera di hutan itu, Carinthia Hunting Society, punya pendapat lain. "Kami tidak pernah punya masalah dengan kamera-kamera yang kami tempatkan di hutan. Sampai ada kasus ini," kata Freydis Burgstaller-Gredenegger, manajer perkumpulan itu. Dia menambahkan kamera yang menangkap basah sang politisi sebenarnya digunakan untuk merekam pola hewan menyusui.

Dia mengaku tak tahu pasti sudah berapa kamera yang ditempatkan di hutan Carinthia. "Karena mereka tidak harus didaftarkan kepada kami."


BJ NEWS (Adi Ngurah)

Senin, 23 Januari 2012

Hari Raya Galungan & Kuningan


Kata "Galungan" berasal dari bahasa Jawa Kuna yang artinya menang atau bertarung. Galungan juga sama artinya dengan dungulan, yang juga berarti menang. Karena itu di Jawa, wuku yang kesebelas disebut Wuku Galungan, sedangkan di Bali wuku yang kesebelas itu disebut Wuku Dungulan. Namanya berbeda, tapi artinya sama saja. Seperti halnya di Jawa dalam rincian pancawara ada sebutan Legi sementara di Bali disebut Umanis, yang artinya sama: manis.

Agak sulit untuk memastikan bagaimana asal-usul Hari Raya Galungan ini. Kapan sebenarnya Galungan dirayakan pertamakali di Indonesia, terutama di Jawa dan di daerah lain khususnya di Bali. Drs. I Gusti Agung Gede Putra (mantan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI) memperkirakan, Galungan telah lama dirayakan umat Hindu di Indonesia sebelum hari raya itu populer dirayakan di Pulau Bali. Dugaan ini didasarkan pada lontar berbahasa Jawa Kuna yang bernama Kidung Panji Amalat Rasmi. Tetapi, kapan tepatnya Galungan itu dirayakan di luar Bali dan apakah namanya juga sama Galungan, masih belum terjawab dengan pasti.

Namun di Bali, ada sumber yang memberikan titik terang. Menurut lontar Purana Bali Dwipa, Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat, Budha Kliwon Dungulan, tahun Saka 804 atau tahun 882 Masehi. Dalam lontar itu disebutkan:

Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka, Dungulan sasih kacatur, tanggal 15, isaka 804. Bangun indria Buwana ikang Bali rajya.

Artinya: Perayaan (upacara) Hari Raya Galungan itu pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon, (Wuku) Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka. Keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka.

Sejak itu Galungan terus dirayakan oleh umat Hindu di Bali secara meriah. Setelah Galungan ini dirayakan kurang lebih selama tiga abad, tiba-tiba — entah apa dasar pertimbangannya — pada tahun 1103 Saka perayaan hari raya itu dihentikan. Itu terjadi keti-ka Raja Sri Ekajaya memegang tampuk pemerintahan. Galungan juga belum dirayakan ketika tampuk pemerintahan dipegang Raja Sri Dhanadi. Selama Galungan tidak dirayakan, konon musibah datang tak henti-henti. Umur para pejabat kerajaan konon menjadi relatif pendek.

Ketika Sri Dhanadi mangkat dan digantikan Raja Sri Jayakasunu pada tahun 1126 Saka, barulah Galungan dirayakan kembali, setelah sempat terlupakan kurang lebih selama 23 tahun. Keterangan ini bisa dilihat pada lontar Sri Jayakasunu. Dalam lontar tersebut diceritakan bahwa Raja Sri Jayakasunu merasa heran mengapa raja dan pejabat-pejabat raja sebelumnya selalu berumur pendek. Untuk mengetahui penyebabnya, Raja Sri Jayakasunu mengadakan tapa brata dan samadhi di Bali yang terkenal dengan istilah Dewa Sraya — artinya mendekatkan diri pada Dewa. Dewa Sraya itu dilakukan di Pura Dalem Puri, tak jauh dari Pura Besakih. Karena kesungguhannya melakukan tapa brata, Raja Sri Jayakasunu mendapatkan pawisik atau "bisikan religius" dari Dewi Durgha, sakti dari Dewa Siwa. Dalam pawisik itu Dewi Durgha menjelaskan kepada raja bahwa leluhurnya selalu berumur pendek karena tidak lagi merayakan Galungan. Karena itu Dewi Durgha meminta kepada Raja Sri Jayakasunu supaya kembali merayakan Galungan setiap Rabu Kliwon Dungulan sesuai dengan tradisi yang pernah berlaku. Di samping itu disarankan pula supaya seluruh umat Hindu memasang penjor pada hari Penampahan Galungan (sehari sebelum Galungan). Disebutkan pula, inti pokok perayaan hari Penampahan Galungan adalah melaksanakan byakala yaitu upacara yang bertujuan untuk melepaskan kekuatan negatif (Buta Kala) dari diri manusia dan lingkungannya. Semenjak Raja Sri Jayakasunu mendapatkan bisikan religius itu, Galungan dirayakan lagi dengan hikmat dan meriah oleh umat Hindu di Bali.

Makna Filosofis Galungan

Galungan adalah suatu upacara sakral yang memberikan kekuatan spiritual agar mampu membedakan mana dorongan hidup yang berasal dari adharma dan mana dari budhi atma yaitu berupa suara kebenaran (dharma) dalam diri manusia.

Selain itu juga memberi kemampuan untuk membeda-bedakan kecendrungan keraksasaan (asura sampad) dan kecendrungan kedewaan (dewa sampad). Harus disadari bahwa hidup yang berbahagia atau ananda adalah hidup yang memiliki kemampuan untuk menguasai kecenderungan keraksasaan.

Galungan adalah juga salah satu upacara agama Hindu untuk mengingatkan manusia secara ritual dan spiritual agar selalu memenangkan Dewi Sampad untuk menegakkan dharma melawan adharma. Dalam lontar Sunarigama, Galungan dan rincian upacaranya dijelaskan dengan mendetail. Mengenai makna Galungan dalam lontar Sunarigama dijelaskan sebagai berikut:

Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang janyana samadhi, galang apadang maryakena sarwa byapaning idep

Artinya: Rabu Kliwon Dungulan namanya Galungan, arahkan ber-satunya rohani supaya mendapatkan pandangan yang terang untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran.

Jadi, inti Galungan adalah menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran dan pendirian yang terang. Bersatunya rohani dan pikiran yang terang inilah wujud dharma dalam diri. Sedangkan segala kekacauan pikiran itu (byaparaning idep) adalah wujud adharma.

Dari konsepsi lontar Sunarigama inilah didapatkan kesimpulan bahwa hakikat Galungan adalah merayakan me-nangnya dharma melawan adharma. Untuk memenangkan dharma itu ada serangkaian kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah Galungan. Sebelum Galungan ada disebut Sugihan Jawa dan Sugihan Bali. Kata Jawa di sini sama dengan Jaba, artinya luar. Sugihan Jawa bermakna menyucikan bhuana agung (bumi ini) di luar dari manusia. Sugihan Jawa dirayakan pada hari Wrhaspati Wage Wuku Sungsang, enam hari sebelum Galungan.

Dalam lontar Sundarigama disebutkan bahwa pada hari Sugihan Jawa itu merupakan Pasucian dewa kalinggania pamrastista batara kabeh (Penyucian Dewa, karena itu hari penyucian semua bhatara). Pelaksanaan upacara ini adalah dengan membersihkan segala tempat dan peralatan upacara di masing-masing tempat suci. Sedangkan pada hari Jumat Kliwon Wuku Sungsang disebutkan:

Kalinggania amretista raga tawulan (Oleh karenanya menyucikan badan jasmani masing-masing). Karena itu Sugihan Bali disebutkan menyucikan diri sendiri. Kata bali dalam bahasa Sansekerta berarti kekuatan yang ada di dalam diri. Dan itulah yang disucikan. Pada Redite Paing Wuku Dungulan diceritakan Sang Kala Tiga Wisesa turun mengganggu manusia. Karena itulah pada hari tersebut dianjurkan anyekung jñana, artinya: mendiamkan pikiran agar jangan dimasuki oleh Butha Galungan. Dalam lontar itu juga disebutkan nirmalakena (orang yang pikirannya selalu suci) tidak akan dimasuki oleh Butha Galungan.

Pada hari Senin Pon Dungulan disebut Penyajaan Galungan. Pada hari ini orang yang paham tentang yoga dan samadhi melakukan pemujaan. Dalam lontar disebutkan, "Pangastawaning sang ngamong yoga samadhi."

Pada hari Anggara Wage wuku Dungulan disebutkan Penampahan Galungan. Pada hari inilah dianggap sebagai hari untuk mengalahkan Butha Galungan dengan upacara pokok yaitu membuat banten byakala yang disebut pamyakala lara melaradan. Umat kebanyakan pada hari ini menyembelih babi sebagai binatang korban. Namun makna sesungguhnya adalah pada hari ini hendaknya membunuh sifat-sifat kebinatangan yang ada pada diri. Demikian urutan upacara yang mendahului Galungan.

Setelah hari raya Galungan yaitu hari Kamis Umanis wuku Dungulan disebut Manis Galungan. Pada hari ini umat mengenang betapa indahnya kemenangan dharma. Umat pada umumnya melam-piaskan kegembiraan dengan mengunjungi tempat-tempat hiburan terutama panorama yang indah. Juga mengunjungi sanak saudara sambil bergembira-ria.

Hari berikutnya adalah hari Sabtu Pon Dungulan yang disebut hari Pemaridan Guru. Pada hari ini, dilambangkan dewata kembali ke sorga dan meninggalkan anugrah berupa kadirghayusaan yaitu hidup sehat panjang umur. Pada hari ini umat dianjurkan menghaturkan canang meraka dan matirta gocara. Upacara tersebut barmakna, umat menikmati waranugraha Dewata.

Pada hari Jumat Wage Kuningan disebut hari Penampahan Kuningan. Dalam lontar Sundarigama tidak disebutkan upacara yang mesti dilangsungkan. Hanya dianjurkan melakukan kegiatan rohani yang dalam lontar disebutkan Sapuhakena malaning jnyana (lenyapkanlah kekotoran pikiran).

Keesokan harinya, Sabtu Kliwon disebut Kuningan. Dalam lontar Sundarigama disebutkan, upacara menghaturkan sesaji pada hari ini hendaknya dilaksana-kan pada pagi hari dan hindari menghaturkan upacara lewat tengah hari. Mengapa? Karena pada tengah hari para Dewata dan Dewa Pitara "diceritakan" kembali ke Swarga (Dewa mur mwah maring Swarga).

Demikianlah makna Galungan dan Kuningan ditinjau dari sudut pelaksanaan upacaranya. Macam-macam Galungan Meskipun Galungan itu disebut "Rerahinan Gumi" artinya semua umat wajib melaksanakan, ada pula perbedaan dalam hal perayaannya.

Berdasarkan sumber-sumber kepustakaan lontar dan tradisi yang telah berjalan dari abad ke abad telah dikenal adanya tiga jenis Galungan yaitu: Galungan (tanpa ada embel-embel), Galungan Nadi dan Galungan Nara Mangsa. Penjelasannya adalah sebagai berikut: Galungan Adalah hari raya yang wajib dilakukan oleh umat Hindu untuk merayakan kemenangan dharma melawan adharma.

Berdasarkan keterangan lontar Sundarigama disebutkan "Buda Kliwon Dungulan ngaran Galungan." Artinya, Galungan itu dirayakan setiap Rabu Kliwon wuku Dungulan. Jadi Galungan itu dirayakan, setiap 210 hari karena yang dipakai dasar menghitung Galungan adalah Panca Wara, Sapta Wara dan Wuku. Kalau Panca Waranya Kliwon, Sapta Waranya Rabu, dan wukunya Dungulan, saat bertemunya ketiga hal itu disebut Hari Raya Galungan.

Galungan Nadi Galungan yang pertama dirayakan oleh umat Hindu di Bali berdasarkan lontar Purana Bali Dwipa adalah Galungan Nadi yaitu Galungan yang jatuh pada sasih Kapat (Kartika) tanggal 15 (purnama) tahun 804 Saka (882 Masehi) atau pada bulan Oktober. Disebutkan dalam lontar itu, bahwa pulau Bali saat dirayakan Galungan pertama itu bagaikan Indra Loka. Ini menandakan betapa meriahnya perayaan Galungan pada waktu itu.

Perbedaannya dengan Galungan biasa adalah dari segi besarnya upacara dan kemeriahannya. Memang merupakan suatu tradisi di kalangan umat Hindu bahwa kalau upacara agama yang digelar bertepatan dengan bulan purnama maka mereka akan melakukan upacara lebih semarak. Misalnya upacara ngotonin atau upacara hari kelahiran berdasarkan wuku, kalau bertepatan dengan purnama mereka melakukan dengan upacara yang lebih utama dan lebih meriah.

Disamping karena ada keyakinan bahwa hari Purnama itu adalah hari yang diberkahi oleh Sanghyang Ketu yaitu Dewa kecemerlangan. Ketu artinya terang (lawan katanya adalah Rau yang artinya gelap). Karena itu Galungan, yang bertepatan dengan bulan purnama disebut Galungan Nadi. Galungan Nadi ini datangnya amat jarang yaitu kurang lebih setiap 10 tahun sekali.

Galungan Nara Mangsa

Galungan Nara Mangsa jatuh bertepatan dengan tilem sasih Kapitu atau sasih Kesanga. Dalam lontar Sundarigama disebutkan sebagai berikut:

"Yan Galungan nuju sasih Kapitu, Tilem Galungan, mwang sasih kesanga, rah 9, tenggek 9, Galungan Nara Mangsa ngaran."

Artinya: Bila Wuku Dungulan bertepatan dengan sasih Kapitu, Tilem Galungannya dan bila bertepatan dengan sasih Kesanga rah 9, tenggek 9, Galungan Nara Mangsa namanya.

Dalam lontar Sanghyang Aji Swamandala ada menyebutkan hal yang hampir sama sebagai berikut:

"Nihan Bhatara ring Dalem pamalan dina ring wong Bali, poma haywa lali elingakna. Yan tekaning sasih Kapitu, anemu wuku Dungulan mwang tilem ring Galungan ika, tan wenang ngegalung wong Baline, Kala Rau ngaranya yan mengkana. Tan kawasa mabanten tumpeng. Mwah yan anemu sasih Kesanga, rah 9 tenggek 9, tunggal kalawan sasih Kapitu, sigug ya mengaba gering ngaran. Wenang mecaru wong Baline pabanten caru ika, nasi cacahan maoran keladi, yan tan anuhut ring Bhatara ring Dalem yanya manurung, moga ta sira kapereg denira Balagadabah".

Artinya: Inilah petunjuk Bhatara di Pura Dalem (tentang) kotornya hari (hari buruk) bagi manusia, semoga tidak lupa, ingatlah. Bila tiba sasih Kapitu bertepatan dengan wuku Dungulan dan Tilem, pada hari Galungan itu, tidak boleh merayakan Galungan, Kala Rau namanya, bila demikian tidak dibenarkan menghaturkan sesajen yang berisi tumpeng. Dan bila bertepatan dengan sasih Kasanga rah 9, tenggek 9 sama artinya dengan sasih kapitu. Tidak baik itu, membawa penyakit adanya. Seyogyanya orang mengadakan upacara caru yaitu sesajen caru, itu nasi cacahan dicampur ubi keladi. Bila tidak mengikuti petunjuk Bhatara di Pura Dalam (maksudnya bila melanggar) kalian akan diserbu oleh Balagadabah.

Demikianlah dua sumber pustaka lontar yang berbahasa Jawa Kuna menjelaskan tentang Galungan Nara Mangsa. Dalam lontar Sundarigama disebutkan bahwa pada hari Galungan Nara Mangsa disebutkan "Dewa Mauneb bhuta turun" yang artinya, Dewa tertutup (tapi) Bhutakala yang hadir. Ini berarti Galungan Nara Mangsa itu adalah Galungan raksasa, pemakan daging manusia. Oleh karena itu pada hari Galungan Nara Mangsa tidak dilang-sungkan upacara Galungan sebagaimana mestinya terutama tidak menghaturkan sesajen "tumpeng Galungan". Pada Galungan Nara Mangsa justru umat dianjurkan menghaturkan caru, berupa nasi cacahan bercampur keladi. Demikian pengertian Galungan Nara Mangsa.

Palaksanaan upacara Galungan di Bali biasanya diilustrasikan dengan cerita Mayadanawa yang diuraikan panjang lebar dalam lontar Usana Bali sebagai lambang, pertarungan antara aharma melawan adharma. Dharma dilambangkan sebagai Dewa Indra sedangkan adharma dilambangkan oleh Mayadanawa. Mayadanawa diceritakan sebagai raja yang tidak percaya pada adanya Tuhan dan tidak percaya pada keutamaan upacara agama.

Galungan di India


Hari raya Hindu untuk mengingatkan umat atas pertarungan antara adharma melawan dharma dilaksanakan juga oleh umat Hindu di India. Bahkan kemungkinan besar, parayaan hari raya Galungan di Indonesia mendapat inspirasi atau direkonstruksi dari perayaan upacara Wijaya Dasami di India. Ini bisa dilihat dari kata "Wijaya" (bahasa Sansekerta) yang bersinonim dengan kata "Galungan" dalam bahasa Jawa Kuna. Kedua kata itu artinya "menang".

Hari Raya Wijaya Dasami di India disebut pula "Hari Raya Dasara". Inti perayaan Wijaya Dasami juga dilakukan sepuluh hari seperti Galungan dan Kuningan. Sebelum puncak perayaan, selama sembilan malam umat Hindu di sana melakukan upacara yang disebut Nawa Ratri (artinya sembilan malam). Upacara Nawa Ratri itu dilakukan dengan upacara persembahyangan yang sangat khusuk dipimpin oleh pendeta di rumah-rumah penduduk. Nawa Ratri lebih menekankankan nilai-nilai spiritual sebagai dasar perjuangan melawan adharma. Pada hari kesepuluh berulah dirayakan Wijaya Dasami atau Dasara. Wijaya Dasami lebih menekankan pada rasa kebersamaan, kemeriahan dan kesemarakan untuk masyarakat luas.

Perayaan Wijaya Dasami dirayakan dua kali setahun dengan perhitungan tahun Surya. Perayaan dilakukan pada bulan Kartika (Oktober) dan bulan Waisaka (April). Perayaan Dasara pada bulan Waisaka atau April disebut pula Durgha Nawa Ratri. Durgha Nawa Ratri ini merupakan perayaan untuk kemenangan dharma melawan adharma dengan ilustrasi cerita kemenangan Dewi Parwati (Dewi Durgha) mengalahkan raksasa Durgha yang bersembunyi di dalam tubuh Mahasura yaitu lembu raksasa yang amat sakti. Karena Dewi Parwati menang, maka diberi julukan Dewi Durgha. Dewi Durgha di India dilukiskan seorang dewi yang amat cantik menunggang singa. Selain itu diyakini sebagai dewi kasih sayang dan amat sakti. Pengertian sakti di India adalah kuat, memiliki kemampuan yang tinggi. Kasih sayang sesungguhnya kasaktian yang paling tinggi nilainya. Berbeda dengan di Bali. Kata sakti sering diartikan sebagai kekuatan yang berkonotasi angker, seram, sangat menakutkan.

Parayaan Durgha Nawa Ratri adalah perjuangan umat untuk meraih kasih sayang Tuhan. Karunia berupa kasih sayang Tuhan adalah karunia yang paling tinggi nilainya. Untuk melawan adharma pertama-tama capailah karunia Tuhan berupa kasih sayang Tuhan. Kasih sayang Tuhanlah merupakan senjata yang paling ampuh melawan adharma.

Sedangkan upacara Wijaya Dasami pada bulan Kartika (Oktober) disebut Rama Nawa Ratri. Pada Rama Nawa Ratri pemujaan ditujukan pada Sri Rama sebagai Awatara Wisnu. Selama sembilan malam umat mengadakan kegiatan keagamaan yang lebih menekankan pada bobot spiritual untuk mendapatkan kemenangan rohani dan menguasai, keganasan hawa nafsu. Pada hari kesepuluh atau hari Dasara, umat merayakan Wijaya Dasami atau kemenangan hari kesepuluh. Pada hari ini, kota menjadi ramai. Di mana-mana, orang menjual panah sebagai lambang kenenangan. Umumnya umat membuat ogoh-ogoh berbentuk Rahwana, Kumbakarna atau Surphanaka. Ogoh-ogoh besar dan tinggi itu diarak keliling beramai-ramai. Di lapangan umum sudah disiapkan pementasan di mana sudah ada orang yang terpilih untuk memperagakan tokoh Rama, Sita, Laksmana dan Anoman.

Puncak dari atraksi perjuangan dharma itu yakni Sri Rama melepaskan anak panah di atas panggung yang telah dipersiapkan sebelumnya. Panah itu diatur sedemikian rupa sehingga begitu ogoh-ogoh Rahwana kena panah Sri Rama, ogoh-ogoh itu langsung terbakar dan masyarakat penontonpun bersorak-sorai gembira-ria. Orang yang memperagakan diri sebagai Sri Rama, Dewi Sita, Laksmana dan Anoman mendapat penghormatan luar biasa dari masyarakat Hindu yang menghadiri atraksi keagamaan itu. Anak-anak ramai-ramai dibelikan panah-panahan untuk kebanggaan mereka mengalahkan adharma.

Kalau kita simak makna hari raya Wijaya Dasami yang digelar dua kali setahun yaitu pada bulan April (Waisaka) dan pada bulan Oktober (Kartika) adalah dua perayaan yang bermakna untuk mendapatkan kasih sayang Tuhan. Kasih sayang itulah suatu "sakti" atau kekuatan manusia yang maha dahsyat untuk mengalahkan adharma. Sedangkan pada bulan Oktober atau Kartika pemujaan ditujukan pada Sri Rama. Sri Rama adalah Awatara Wisnu sebagai dewa Pengayoman atau pelindung dharma. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan filosofi dari hari raya Wijaya Dasami adalah mendapatkan kasih sayang dan perlindungan Tuhan. Kasih sayang dan perlindungan itulah merupakan kekuatan yang harus dicapai oleh menusia untuk memenangkan dharma. Kemenangan dharma adalah terjaminnya kehidupan yang bahagia lahir batin.

Kemenangan lahir batin atau dharma menundukkan adharma adalah suatu kebutuhan hidup sehari-hari. Kalau kebutuhan rohani seperti itu dapat kita wujudkan setiap saat maka hidup yang seperti itulah hidup yang didambakan oleh setiap orang. Agar orang tidak sampai lupa maka setiap Budha Kliwon Dungulan, umat diingatkan melalui hari raya Galungan yang berdemensi ritual dan spiritual.


(Sumber: Buku "Yadnya dan Bhakti" oleh Ketut Wiana, terbitan Pustaka Manikgeni)
 

Sabtu, 21 Januari 2012

Puasa Siwaratri Semestinya Tiap Bulan



Marayakan Siwaratri pada hakekatnya adalah melakukan pengendalian diri. Caranya dengan upawasa, monobrata, dan jagra. Namun, umat Hindu semestinya tiap bulan berpuasa.
Pada pertengahan bulan November dan sampai pertengahan bulan Desember 2001 yang lalu, angkasa Nusantara seolah-olah dipenuhi oleh kata-kata "puasa, puasa, dan puasa". Pagi-pagi buta televisi dan radio sudah menyiarkan acara yang berkaitan dengan puasa. Kalaupun kita tidak menyalahkan kedua barang ajaib tersebut, speaker masjid tempat tinggal kita juga berteriak "sahur-sahur, sahur-sahur". Tak ketinggalan iklan di tv, radio, pamplet dan spanduk di jalanan menuliskan "Selamat Menjalankan Ibadah Puasa". Ya benar, pada waktu itu bertepatan dengan bulan Ramadhan bagi orang Islam.

Sebagai anggota masyarakat yang hidup di tengah-tengah orang yang menjalankan puasa, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, kita akan mendengar, melihat juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ritual tahunan tersebut. Namun hal ini juga menggugah keingintahuan dalam diri kita sebagai orang Hindu. Kemudian akan timbul pertanyaan, adalah puasa dalam ajaran Hindu? Kalaupun ada, mantra atau sloka manakah dalam Weda yang memerintahkan untuk berpuasa, kapan, dan bagaimana melakukannya?
Pada orang-orang Jawa ajaran puasa ini juga cukup memasyarakat. Kita mengenal banyak macam puasa. Ada yang dinamakan "Pasa Ngebleng" yaitu puasa tidak makan tidak minum dan ngumpet di suatu tempat tertentu, biasanya di kamar atau juga membuat lubang di tanah, waktunya bisa 1 hari 1 malam, 3 hari 3 malam atau 7 hari 7 malam dan seterusnya. Hal ini mirip dengan puasa Nyepi. Ada juga puasa "Mutih" yaitu puasa hanya dengan makan nasi putih tanpa lauk tanpa garam, minumnya juga hanya air putih tanpa pemanis. Waktunya fleksibel ada yang 1 hari, 3 hari, 7 hari. Kemudian puasa "Ngrowot" yaitu puasa hanya makan umbi-umbian, buah-buahan selain nasi. Ada juga puasa tidak tidur atau "melek".
Pertanyaan semakin kuat, adakah ajaran puasa dalam Hindu? Ya, benar. Ajaran Hindu penuh dengan ajaran puasa yang dikenal dengan istilah tapa, meskipun istilah puasa itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta dari kata upawasa. Jadi sebenarnya Islam Indonesia telah meminjam istilah puasa dari Hindu sebab puasa dalam bahasa Arab adalah shaum, di Jawa dan Sunda istilahnya menjadi syiam. Tapa berarti pengendalian atas indra-indra dan pikiran. Dengan tapa orang mencapai kesucian, dengan kesucian orang bisa dekat dengan Hyang Widhi. Dunia ini bisa berjalan dengan baik karena disangga oleh salah satunya adalah tapa.

Artarwa Weda XII.1.1 mengatakan:

Satyam brhad rtam ugram diksa, tapo brahma yajna prthiwim dharayanti.
Artinya: Sesungguhnya Satya, rta, diksa, tapa, brahma dan Yajna yang menyangga dunia.

Yajur Weda XX.25 mengatakan:

Dengan melakukan tapa (brata) seseorang memperoleh diksa (penyucian), dengan melakukan diksa seseorang memperoleh daksina, dengan daksina seseorang memperoleh sraddha dan dengan sraddha seseorang memperoleh satya.

Atharwa Weda VIII.9.3 mengatakan:

Brahma-enad vidyat tapasa vipascit.
Artinya: Orang yang bijaksana mengetahui Hyang Widhi dengan sarana tapa (penebusan dosa).

Artarwa Weda IV.11.6 mengatakan:

Yena devah svar aruruhur, hitva sariram amrtasya nabhim
Tena gesma sukrtasya lokam, gharmasya vratena tapasa ya sasya vah.
Artinya: Dengan pertolongan Hyang Widhi, orang-orang bijaksana sesudah kematian memperoleh keselamatan, yang mencapai pusat nectar (minuman dewa) yakni kebahagiaan sejati. Semoga kami yang berkeinginan kemasyuran juga mencapai kekekalan itu, melalui pelaksanaan pertapaan yang keras dan menjalankan janji (brata).

Atharwa Weda XI.8.2 mengatakan:

Tapas caiva-astam karma ca-antar mahati-arna ve.
Artinya: Tapa dan keteguhan hati adalah satu-satunya juru selamat di dunia yang mengerikan.

Rg Weda IX.83.1 mengatakan:

Atapta-tanur na tad amo asnute.
Artinya: Orang tidak bisa menyadari Sang Hyang Widhi Wasa, Yang Maha Agung tanpa melaksanakan tapa.

Intisari tapa adalah pengendalian atau pembatasan atas dua hal yaitu pikiran dan indra-indra. Indra jumlahnya ada lima yang disebut Panca Indra. Indra mempunyai alat indra yang juga berjumlah lima yang disebut Panca Karmendriya, dan mempunyai obyek indra yang disebut Panca Tanmatra.

Indra-indra itu antara lain:
1. Indra pendengaran alatnya telinga obyeknya suara.
2. Indra sentuhan alatnya kulit obyeknya angin dan hal-hal yang bila menyentuh terasa menyenangkan.
3. Indra penglihatan alatnya mata obyeknya cahaya atau wujud-wujud.
4. Indra pengecap alatnya lidah obyeknya makanan, minuman.
5. Indra penciuman alatnya hidung obyeknya bau.
Pengendalian atas indra-indra itu adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian atas indra pendengaran berarti membatasi telinga untuk mendengarkan hal-hal yang menyenangkan seperti suara musik, suara pujian termasuk suara merdu sang pacar.
2. Pengendalian atas indra sentuhan berarti membatasi kulit untuk merasakan hal-hal yang menyenangkan seperti sentuhan halus kulit kekasih, tempat tidur atau kursi yang empuk, dan lain-lain.
3. Pengendalian atas indra penglihatan berarti membatasi mata untuk melihat hal-hal yang menyenangkan seperti TV, film, VCD porno, wajah cantik atau tampan, dan sebagainya, tapi arahkan penglihatan ke dalam batin, ke wujud Atman terus ke wujud Sivatattwa, karena di sana lebih indah dan lebih menyenangkan.
4. Pengendalian atas indra pengecap berarti puasa tidak makan dan minum serta membatasi lidah untuk berbicara, bicara hanya hal-hal yang perlu dan baik.
5. Pengendalian atas indra penciuman berarti membatasi hidung untuk mencium bau-bau yang menyenangkan seperti bau harum parfum, makanan, termasuk harum pipi kekasihnya.
Itulah kelima indra yang harus dikendalikan. Kunci untuk bisa mengendalikan indra adalah pengendalian atas pikiran. Pikiran mempunyai jangkauan yang tak terbatas, kecepatannya melebihi kecepatan cahaya, tajamnya melebihi ketajaman pedang. Kalau bisa mengendalikan pikiran kelima indra juga mudah untuk ditundukkan. Cara mengendalikan pikiran pertama pikiran harus dibersihkan dengan cara membaca atau melantunkan mantra-mantra atau sloka-sloka Weda, dan meditasi.
Ada banyak ragam puasa, namun sayang umat Hindu di Indonesia hanya menjalankan 2 puasa secara massal yaitu puasa Nyepi dan puasa Siwa Ratri. Namun demikian sesungguhnya umat Hindu bisa menjalankan puasa Siwa Ratri setiap bulan, sebab setiap bulan kita bertemu dengan Siwa Ratri yaitu pada purwani tilem.
Bhagawan Sri Stya Sai Baba mengatakan:
"Beginilah, malam dikuasai oleh bulan. Bulan mempunyai enam belas kala atau bagian-bagian kecil. Setiap hari bila bulan menyusut, berkuranglah satu bagian kecil hingga bulan hilang seluruhnya pada malam bulan yang baru. Setelah itu setiap hari tampak sebagaian, hingga lengkap pada bulan purnama. Bulan adalah dewata yang menguasai manas yaitu pikiran dan perasaan hati. 'Candramaa manaso jaathah'. Dari Manas (pikiran) Purusha (Tuhan) timbullah bulan. Ada daya tarik menarik yang erat antara pikiran dan bulan, keduanya dapat mengalami kemunduran atau kemajuan. Susutnya bulan adalah simbul susutnya pikiran dan perasaan hati, karena pikiran dan perasaan hati dikuasai, dikurangi akhirnya dimusnahkan. Semua sadhana ditujukan pada hal ini. Manohara, pikiran dan perasaan hati harus dibunuh, sehingga maya dapat dihancurkan dan kenyataan terungkapkan. Setiap hari selama dua minggu ketika bulan menggelap, bulan, dan secara simbolis rekan imbangnya di dalam diri manusia yaitu 'manas' menyusut dan lenyap sebagian, kekuatannya berkurang, dan akhirnya pada malam keempat belas, Chaturdasi, sisanya hanya sedikit. Jika pada hari itu seorang sadhaka berusaha lebih giat, maka sisa yang kecil itupun dapat dihapuskan dan tercapailah Manonigraha (penguasaan pikiran dan perasaan hati). Oleh karena itu Chaaturdasi dari bagian yang gelap disebut Siwaratri. Karena malam itu seharusnya digunakan untuk japa dan dhyana kepada Siwa tanpa memikirkan soal yang lain, baik soal makan maupun tidur. Dengan demikian keberhasilan pun terjamin. Dan sekali setahun pada malam Mahasiwaratri, dianjurkan mengadakan kegiatan spiritual yang istimewa agar apa yang Savam (jasat atau simbol orang yang tak memahami kenyataan sejati) menjadi Sivam (terberkati, baik, ilahi) dengan menyingkirkan hal yang tak berharga, yang disebut Manas."
Jadi dengan bisa dikuasainya pikiran, indra-indrapun akan lebih mudah ditundukkan dan kebahagiaan yang sejati akan tercapai.
Wrhaspati Tattwa mengajarkan ada 3 jalan untuk mencapai moksa, yaitu:
1. Jnanabhyadreka artinya jalan pengetahuan tentang semua tattwa.
2. Indriyayogamaarga artinya jalan pengendalian atas indra dengan melepaskan diri dari segala indra atau tidak menikmati indra.
3. Trsnadosaksaya artinya memusnahkan buah perbuatan baik dan buruk atau kerja tanpa mengikatkan diri pada hasil kerja.
Selamat menjalankan puasa Mahasiwaratri dan jangan lupa bulan berikutnya ada Siwararti juga yang harus dimanfaatkan untuk berpuasa agar bisa mencapai kesucian lahir dan batin.

sumber : http://www.parisada.org/index.php?Itemid=29&id=268&option=com_content&task=view