z Agustus 2011 ~ Adi Ngurah

www.adingurah.co.cc

Selamat Datang Di Blog Adi Ngurah , Semoga Dapat Bermanpaat Bagi Kita Semua

SELAMAT HARI RAYA GALUNGAN DAN KUNINGAN

Semoga Apa Yang Telah Kita Lakukan Mendapatkan hasil Yang Memuaskan Sesua Dengan Ajaran Agama Yang Kita Anut , Semoga Kedamaian Selalu Menyertai Kita semua Di Dunia Ini

PELABUHAN BULELENG

Dulu Buleleng Sempat Terkenal Dengan Pelabuhan Kapalnya Yang Sekarang Sudah Tinggal Kenangan.

ADI NGURAH

Terlahir Penuh Dengan Keterbatasan Tak Membuatku Untuk Pantang Menyerah Dengan Keadaan, Kini Ku Bangkit dan Akan Ku Tunjukkan Kalau AKU BISA !

BULELENG IN A SECOND

Keindahan Buleleng Dengan Berbagai Tempat Wisata Yang Tak Kalah Dengan Daerah Lain Di Indonesia.

SELAMAT HARI RAYA NYEPI TAHUN CAKA 1934

Jadikan Hari Raya Nyepi Tahun Ini Sebagai Pencerminan Hidup Kita Yang Di Masa Lalu , Mari Kita Berbenah diri dari Sekarang.

MUDA KREATIFITAS

Tetaplah Berkarya Dan Jadikan Hidupmu Bermanfaat Bagi Semua Orang

Senin, 01 Agustus 2011

Profil Desa Bungkulan

SELAYANG PANDANG  DESA BUNGKULAN

  1. Sejarah Desa

Desa Bungkulanjaman dahulu merupakan daerah belantara, daerah ini merupakan wilayah kekuasaanJro Pasek Menyali, sedangkan disebelah timur Tukad Aya/Desa Kubutambahan menjadi wilayah kekuasaan Jro Pasek Bulian.

Bermula dari kedatangan I Gusti Ngurah Tambahan ke Bulian, beliu berasal dari Desa Tambahan Bangli, pada saat kedatangan I Gusti Ngurah Tambahan diwilayah Bulian, wilayah tersebut terganggu keamanannya Pasek Bulian mohon bantuan kepada I Gusti Ngurah Tambahan untuk memulihkan keamanan diwilayah tersebut. Berkat kesaktian I Gusti Ngurah Tambahan dan sebilah keris pusakahnyayang bernama KI BAAN KAU, keamana wilayah tersebut pulih kembali, atas jasanya kemudian Jro Pasek Bulian member tempat tinggal tetap kepada I Gusti Ngurah Tambahan yaitu ditepi “siring Kauh” wilayah bulian (dipinggir sebelah timur tukad aya) disanalah I Gusti Ngurah Tambahan mulai membuka lahan persawahan.

Setelah peristiwa tersebut diatas datanglah Jro Pasek Menyali yang berkuasa disebelah barat tukad aya menghadap kepada Jro Pasek Bulian. Pasek Menyali memaparkan maksud kedatangannya bahwa seorang Denawa yang disebut Menaru sering mengganggu ketentraman penduduk, terutama pada waktu diadakan upacara ngusaba desa dimana penari rejang paling akhir (kitut rejang) sering diculik / dilarikan oleh I Menaru sehingga upacara menjadi terganggu dan masyarakat ketakutan.

Pasek Bulian kemudian menunjukan orang yang mungkin   bisa membantu memulihkan keamanan Pasek Menyali yaitu I Gusti Ngurah Tambahan setelah mendapatkan kesepakatan dan kesanggupan dari I Gusti Ngurah Tambahan, lalu I Gusti Ngurah Tambahan beserta pengikutnya datang untuk menyelidiki keadaan wilayah Pasek Menyali. Berkat Kedigjayaan beliu akhirnya diketahui tempat tinggal menaru yaitu di Goa Batu Mejan / Togtog Polo daerah ini merupakan daerah perbatasan Jagaraga, Girimas (dahulu sangsit) dan Bungkulan, dengan keris pusakanya yang bernama KI BAAN KAU I Menaru mendapat taklukan , karena jasa beliau maka Jro Pasek Menyali member hadia tanah /wilayah disebelah barat tukad aya.

Dengan didapatkannya hadia dari Jro Pasek Bulian dan Jro Pasek Menyali yang wilayahnya sebagian disebelah timur Tukad Aya, sebagian lagi sebelah barat Tukad Aya, Maka I Gusti Ngurah Tambakan menyatukan kedua wilayah tersebut menjadi satu (abungkul) yang disebut BUNGKULAN yang kita warisi sampai sekarang . Disamping itu nama Bungkulan identik dengan bulian, untuk mengenang jasa Jro Pasek Bulian kepada I Gusti Ngurah Tambahan. Setelah Desa Bungkulan terbentuk Pura Pasek milik Jro Pasek Menyali dijadikan Pura Desa Bungkulan , Keris Pusaka I Gusti Ngurah Tambahan sampai sekarang masih tersimpan didusun Jro Gusti Bungkulan .

Demikian sekilan sejarah terbentuknya Desa Bungkulan



  1. Visi DAN MISI

VISI

VISI Desa merupakan salah satu kendaraan sebagai pendorong bagi masyarakat desa supaya mempunyai motivasi untuk secara terus menerus atas dasar kesadaran sendiri untuk melakukan pembangunan dengan menyesuikan situasi dan kondisi saat ini, disamping daya dukung serta memanfaatkan potensi yang ada dan masalah yang selalu beriringan akan memunculkan pembangunan yang berkualitas.

VISI Desa ataupun cita-cita yang ingin dicapai masyarakat Desa Bungkulan adalah Menggali melestarikan dan mengembangkan potensi Desa untuk kesejahteraan masyarakat melalui  pembangunan yang berkelanjutan dengan menitikberatkan pada pertanian dalam arti luas berlandaskan konsep Trihita Karana.



MISI

MISI Pembangunan Desa Bungkulan Tahun 2010 – 2015 dalam mencapai masyarakat sejahtera terkai visi tersebut diatas dengan cara mengembangkan dan membangun bidang kualitas dan kuantitas serta kapasitas warga ( dibidang pendidikan dan kesehatan ) sarana prasarana dasar dan ekonomi adalah :

  1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan dan kesehatan serta mengembangkan potensi desa untuk membangun menuju masyarakat sejahtera
  2. Mendorong pembangunan dengan menggali potensi desa serta melestarikan dan mengembangkan dengan konsep Trihita Karana
  3. Meningkatkan ketahanan ekonomi dengan menggalakkan usaha ekonomi kerakyatan melalui program strategi dibidang produksi pertanian, pemasaran usaha kecil dan menengah
  4. Menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan potensi desa atas dasar kesadaran dan kemandirian dalam pembangunan desa yang berkelanjutan
  5. Menciptakan suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat
  6. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat antara lembaga pemerintahan didesa serta lembaga adat



  1. Lambang dan Arti

Lambang

Arti Lambang

  1. Segi Lima              : Pancasila
  2. Lumbung Sari        : Tempat Penyimpanan Hasil (Sari)
  3. Keris                     : Ketajaman Bayu, Sabda Idep
  4. Luk Pitu/Tujuh       : Berarti Sapta Gangga (Tujuh Suangai Pelambang ke Hidupan atau Amerta yang memberikan kekuatan hidup kepada manusia)
  5. Padi Kapas            : Kesuburan/Kemakmuran
  6. Lingkaran               : Bungkulan
  7. Bintang                  : Ketuhanan
  8. Tiga Bulatan           : Tri Hita Karana
  9. Nama Simbul         : “Ekam Wrddhityam Bhawana”

  Artinya tempat menyatunya yang banyak dan subur itu



  1. Batas Desa / Batas Wilayah Desa Bungkulan
  2. Sebelah Utara berbatasan dengan laut Bali
  3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kubutambahan
  4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jagaraga
  5. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Giri Mas



  1. Jarak atara Desa dengan Pemeritahan
  2. Ibu Kota Kecamatan   :     4 Km
  3. Ibu Kota Kabupaten   :   10 Km
  4. Ibu Kota Provinsi        :   98 Km



  1. Jumlah Penduduk Desa Bungkulan : 10.212 Jiwa

Berdasarkan Kepercayaan / Agama Penduduk Desa Bungkulan dapat di Komposisikan Sebagai berikut :

  1. Agama Hindu                         : 10.156 orang
  2. Agama Islam                          :        25 orang
  3. Agama Kristen Protestan        :        26 orang
  4. Agama Budha                         :          5 orang



  1. Mata Pencaharian Penduduk
  2. Pegawai Negeri Sipil               :    344 orang
  3. Pengusaha/Suasta                    :    436 orang
  4. Petani                                      : 1.329 orang
  5. Pedagang                                : 1.152 orang
  6. Nelayan                                   :    195 orang
  7. Lain-lain                                  : 3.835 orang



  1. Sarana Kesehatan
  2. Puskesmas Pembantu
  3. Posyandu



  1. Organisasi yang ada di Desa Bungkulan
  2. Organisasi Satya Wahana BHakti
  3. Organisasi Subak Lebeha
  4. Organisasi Subak Yeh Lembu
  5. Organisasi Subak Gulingan
  6. Organisasi Subak Dalem
  7. Organisasi Subak Pungakan
  8. Organisasi Subak Yangai



  1. Struktur Pemerintahan Desa Bungkulan

Perbekel Desa Bungkulan             : I Ketut Kusuma Ardana, S.TP

Sekretaris Desa                             : I Gede Mudiarsa



Kepala Urusan                              :

      Kaur Pem.Umum                    : Gede Sudiatmaka

      Kaur Pemerintahan                 : K.S Wahyu Windrawati

      Kaur Pembangunan                 : Nyoman Budiarsana

      Kaur Kesra                              : Dewa Ketut Kertadana

      Kaur Keuangan                       : Luh Asti



Kelian Banjar Dinas                                  :

      Kelian Banjar Dinas Alasarum            : Putu Redita

      Kelian Banjar Dinas Sema                  : Gede Selamat

      Kelian Banjar Dinas Jro Gusti            : Gst. N. Sashadi

      Kelian Banjar Dinas Ancak                : Kadek Sukrawan

      Kelian Banjar Dinas Satria                  : Dw. Made Buda Kerti

      Kelian Banjar Dinas P. Sangsit           : Made Maha Werdi

      Kelian Banjar Dinas Dauh Munduk   : Nengah Radia

      Kelian Banjar Dinas Punduh lo          : Putu Purwa Tama

      Kelian Banjar Dinas Kubu Kelod       : Ketut Mujana

      Kelian Banjar Dinas Pamesan             : Made Suserama

      Kelian Banjar Dinas Sari                     : Made Gatra Atmaja

      Kelian Banjar Dinas Jro Wargi           : Putu Suarsana

      Kelian Banjar Dinas Badung              : Ketut Wirasanjaya



  1. Susunan Organisasi dan Kepengurusan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

Desa Bungkulan

Ketua                    : Nyoman Rakiana

Wakil Ketua          : Putu Ngurah Sarjana

Sekretaris              : I Ketut Sumerta, S.Pd

Wakil Sekretaris    : Gede Ratuana, S.Pd

Bendahara             : Putu Kembar Budana

Wakil Bendahara  : Nyoman Sudiarsa



Seksi – Seksi

      Seksi Agama

      Ketua              : I Made Upekse (alm)

      Anggota          : Dewa Ketut Djareken

                                I Gst Bagus Suta Atmaja





      Seksi Kamtibmas

      Ketua              : Nyoman Sumedana

      Anggota          : Made Merta

                                Ketut Swastika



      Seksi Pendidikan

      Ketua              : Made Suma Wijana

      Anggota          : Dewa Made Dwijaya

                                Nyoman Sudiata, S. Pd



      Seksi Pemb. Ekop, dan Lingkungan Hidup

      Ketua              : Made Sukeraki

      Anggota          : Gede Oka Bakas

                                Gst. Bagus Sudarpa

                                Dewa Made Sutama



      Seksi Kesehatan, KB dan Kependudukan

      Ketua              : I Made Suparnada, S.Pd.

      Anggota          : Gede Alit Sukarsana

                                Ketut Anggardana (Alm)



      Seksi Pemuda dan Olah raga

      Ketua              : Dewa Made Saktian

      Anggota          : Gede Bagiada

                                Putu Kula Warma

      Seksi PKK     

      Ketua              : Ayu Sri Utari

      Anggota          : Gede Widiasa

                                Nyoman Budirat

                                Dewa Ketut Widiasa

                                Gede Gunama



  1. Susunan Kepengurusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Ketua                    : Ketut Arjana, S.Pd

Wakil Ketua          : Putu Dwija A. Kusuma

Sekretaris              : Gede Maharjaya

      Anggota          : Ir N Srilaba, M.Si

                              : Gede Sudarjaya

                              : Gusti Ngurah Wisnawa

                              : Nyoman Swijaya

                              : Ketut Lanang Arya

                              : Putu Kembar Budana

                              : Kade Suardana

                              : Dewa Made Buda Ardana



  1. Struktur Organisasi Karang Taruna Satya Wahana Bhakti Desa Bungkulan

Penanggung Jawab                                   : Perbekel Desa Bungkulan

Ketua                                                        : I Gede Agus Tanaya Somandhana, SH

Wakil I                                                      : Gusti Bagus Biji

Wakil II                                                     : Dewa Warsika

Sekretaris                                                  : Mangku Nyoman Sudiarsa

Wakil Sekretaris                                        : Gede Mudiasa



Bendahara                                                 : Dewa Made Budiapa

Wakil Bendahara                                       : Kadek Widiasa



Seksi – Seksi

      Sie. Bidang Diklat                              : Komang Seneng Wira

                                                                  : Kadek Saraswati, S.Pd

                                                                  : Marta Wirawan

                                                                  : Nyoman Suraga, S.Pd

      Sie. UKS                                             : Gede Alit Sukarsana

                                                                  : Ketut Resdiani



      Sie. Pembanguan Masyarakat             : Gede Suryadilaga, SH

                                                                  : Gede Kantanila

                                                                  : Kadek Suardika



      Sie. Kube                                            : Gatra Atmaja

                                                                  : Komang Suastika



      Sie. Kerop/ P. Mental                          : Nyoman Sudiarsa

                                                                  : Gusti Krisna Wangsa

                                                                  : Nyoman Budirat

                                                                  : Nyoman Sumuaka

                                                                  : Made Sumaryadi



      Sie O.R / Kes                                      : Wayan Mastawan

                                                                  : Dewa Budiarna

                                                                  : Nyoman Suarjana

                                                                  : Gede Sudarjana



      Sie. Lingkungan Hidup                       : Gede Suma Putra

                                                                  : Ketut Hartawan

                                                                  : Komang Adiyasa



      Sie Humas                                           : Dewa Suastika

                                                                  : Gede Jaya

                                                                  : Putu Aryawan

                                                                  : Gusti Ngurah Kertaraharja



      Sie. Pembantu Umum                         : Klian Sekeha Teruna-Truni Se Desa Bungkulan



      Anggota Karang Taruna                                 : Teruna-Teruni Se-Desa Bungkulan dari umur 11 s/d 45 tahun

Profil desa Bulian

DESA BULIAN

A.      SEJARAH SINGKAT DESA BULIAN

Dalam penelusuran sejarah Desa Bulian, disamping didasarkan pada bukti-bukti tertulis yanbg outentik, juga berdasarkan pada sumber yang merupakan kajian dari sosiocultural dari masyarakat serta peristiwa-peristiwa sejarah yang dikemas dalam bentuk mitos yang bersifat mistis relligius.
Adapun mitos tentang Desa Bulian yang berkembang adalah terkait dengan kedatangan seseorang tokoh yang bernama Tabanendra Warmadewa, putra dari Cri Kecari Warmadewa. Setelah beliau mengundurkan diri dari jabatannya sebagai seorang raja, beliau memutuskan untuk melakukan pengembaraan sambil mengamalkan ilmunya ke Bali utara. Di Daerah-daerah yang dilalui dan dianggap penting dilakukan pembukaan hutan dan membangun Desa Banyubuah dan indrapura(Depeha). Terkait dengan daerahnya yang terpencil sehingga nyaman bila dijadikan sebagai tempat melakukan pembinaan diri/bertapa. Berselang beberapa lama beliaumelanjutkan perjalanan lagi ke beberapa Daerah di Bali Utara bagian Barat dengan menyusuri pantai dan kemudian kembali lagi ke Banyubuah. Kedatangan Beliau pada saat ini sehubungan dengan terjadinya pemberontakan yang dilakukan orang-orangCina. Oleh karena usia beliau sudah tua maka beliau terus menetap di Banyubuah dan akhirnya wafat, lalu abunya disemayamkan di Pura Bukit Sinunggal Desa Tajun
Kemudian  seorang Raja keturunan Wrmadewa berikutnya Abhiseka Raya Hyang Ning Yang Adi Dewa Lencana yang oleh Dr Gorris dalam buku berjudul Sejarah Bali Kuna dijelaskan beliau merupakan jungjungan satungkeb Bali Dwipa yakni Raja Bali yang XIX menurut tatanan Raja-raja Bali kuna, beliau juga mengundurkan diri ke Banyubuah. Pada saat itu ditepi barat Desa Banyubuah berbatasan dengan Desa Bengkala oleh Beliau didirikan sebuah anak desa yang dinamakan Bulian yang merupakan benteng pertahanan yang kemudian menjadi pusat desa Bulian dengan Banyubuah sebagai salah satu wilayah Banjar Dinas yang ada di dalamnya.
Tempat Pertapaan di Banyubuah – Bulian terletak di sebuah jurang sungai berhutan lebat yang disebut Pura Gde atau Pura Hyang Pingit. Daerah hutan dengan luas lebih dari 1 hektar ini merupakan kawasan suci yang begitu disakralkan dan selayaknya menjadi Kahyangan bagi seluruh Umat Hindu di Pulau Bali. Jadi jelaslah bahwa Banyubuah Bulian telah berdiri sekitar tahun 965 caka oleh Tabanendra Warmadewa yang fungsinya sebagai benteng pertahanan dan tempat untuk mengundurkan diri atau melakukan tapa brata.
Nama Bulian berasal dari kata “ Bulihan “ yang dapat berasal dari akar kata “ Bulih “ berarti bibit padi, yang mendapat akhiran kata an. Makna kata ini didukung oleh tatana parahyangan desa yang ada yakni : adanya 2 ( dua ) pura sungsungan subak yaitu : Pura Yeh Basang dan Pura Lodguwuh, serta adanya pelinggih yang sangat penting di Pura Banua yaitu Pelinggih Ratu Ayu Mas Kereb Sari, pengayom sari satungkeb jagat Buleleng. Dari pengertian kata Bulian = bibit padi, mengisyaratkan bahwa wilayah Bulihan dahulu merupakan daerah bagian kerajaan yang sangat subur dan terkenal dengan hasil buminya sehingga disebut pula dengan sebutan “ Gunung Sari “. Hal ini diperkuat oleh beberapa lontar yakni : Lontar Tingkahing Mungkah Parhyangan, Sangkul Pinged an Lontar Kusumadewa. Berikut ini beberapa petikan bunyi Lontar diatas :

1.      Lontar Kusumadewa Kirtya 1804
“ Pemayuhe wawengkon Buleleng, ika malih kebayuh Gedong Sari, Tumpang ro, Pelinggih Ida Bhatara Ratu Ayu Mas Kereb Sari, saking Gunung Sari, ngaran Bulian.
2.      Lontar Sangkul Pinge 129 B
Lontar yang memuat tentang kepemangkuan di Pura Besakih juga menyebutkan tentang Pelinggih Ida Bhatara Kereb Sari, Gunung Sari, atau Bulian, perwujudan dari Ida Bhatara berupa Kereb Sari yang Berarti cadar atau tutup untuk mengayomi sari sebagai zat kehidupan.
3.      Lontar Tingkahing Mungkah Parhayangan Kirtya 1106
Lontar ini memuat wejangan Mpu Kuturan mengenai meru dan tingkatan bangunan meru, pada lampiran 186; Malih makewenang maphyasan/panggungan malihlasan, pamayune wewengkon Buleleng, ika malih kebayuh Gedong Sari Tumpang ro Pelinggih ida Ratu Ayu Mas Kereb, saking Gunung Sari ngaran Bulian
Versi kedua makna kata Bulian yang disandingkan dengan kata Abulihan atau kata mebulihan. Pemaknaan ini didasari oleh sebuah fakta sejarah bahwa Bulihan dahulu merupakan sebuah anak desa yang berada diantara Desa Bengkala di sebelah Baratnya dan wilayah Banyubuah disisinya timurnya. Tempat ini dipergunakan sebagai basis/benteng pertahanan untuk menghadang musuh-musuh yang ada disisi barat. Lebih tegas lagi wilayah dan karma Banyubuah disebut Raja Sri Haji Jaya Pangus dan wilayah serta karma Bulian.

B.     LAMBANG DAN ARTI

Pengertian Lambang / Simbul Desa Bulian:
1.      Meru, Padma, Om Kara dengan sinar tujuh tingkat berwarna putih kuning keemasan diatas kembang Teratai, : menghormati keagungan dan kemuliaan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Shang Hyang Widhi Wasa, dan para leleuhur dengan kemasyuran dan mujizat yang member sinar suci untuk mencapai tujuan kejayaan “Bulian”.
2.      Lingkar Padma Asta Dala: Penyangga wilayah dari penjuru mata angin yang juga merupakan wilayah tanah suci (kawasan spiritual) tempat pertapaan/payogan dan kekuasaan Paduka Bhatara Sri Hyang Ning Hyang Adhi Dewa Lencana
3.      Padi dan Kapas: bSenantiasa mendapat anugerah kecukupan sandang dan pangan (mendapatkan kesejahteraan dan kemakmuran)
4.      Bulian: Nama Desa Bulian
5.      Pita Bertuliskan “SATYENG BHAKTI PERTIWI”: Selalu Setia berbakti, berfkarta dan mengabdi untuk ibu pertiwi/ Desa Bulian, yang dilandasi oleh palsafah hidup agama Hindu yaitu Tri Hita Karana.

II. VISI dan MISI
A.    Visi:  “MENGOPTIMALKAN SUMBER DAYA YANG ADA, DENGAN DIDUKUNG OLEH PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN DESA MENUJU PEMERINTAHAN YANG ADIL, TRANSPARAN DAN DEMOKRATIS”
B.     Misi:
1.      Mengupayakan peningkatan taraf hidup masyarakat melalui usdaha pemberdayaan potensi alam Desa, penguatan kualitas Sumber Daya Manusia dan penyediaan Sarana Prasarana yang memadai
2.      Mewujudkan pemerataan pembangunan diseluruh wilayah Desa yang berwawasan lingkungan
3.      Mewujudkan kemandirian Desa yang Demokratis, Transparan, Partisipatif dan akuntabel
III. LUAS WILAYAH
Desa Bulian memliki potensi lahan yang cukup potensial dan startegis dengan luas wilayah ± 8.045 Ha.
Pemanfaatan wilayah:
        1.      Perkebunan        : 375 ha
        2.      Pertanian            : 315 ha
        3.      Kuburan             : 1 ha
        4.      Perumahan         : 28 ha
        5.      Tegalan               : 81, 045 ha
IV. LETAK DAN BATAS-BATAS DESA
Desa Bulian berada pada ketinggian ± 100 – 300 m dari permukaan laut, dengan batas-batas wilayah sbb:
        Sebelah Utara           : Desa Kubutambahan
        Sebelah Timur           : Desa Depeha
        Sebelah Selatan        : Desa Tamblang
        Sebelah Barat           : Desa Bila dan Bengkala

V. JARAK PEMERINTAHAN DESA
        a. Kecamatan           : ±8 Km. dengan jarak tempuh ± 15 menit
        b. Kabupaten            : ± 18 Km dengan jarak tempuh ± 45 menit
        c. Propinsi                : ± 108 km dengan jarak tempuh ± 2 jam 45 menit
VI. STRUKTUR KEPENGURUSAN
(TERLAMPIR)
 
VII. JUMLAH DUSUN
Desa Bulian terbagi menjadi 5 (lima) Dusun yaitu:
        1.      Dusun Dauh Margi
        2.      Dusun Dangin Margi
        3.      Dusun Banyu Buah
        4.      Dusun Lodguwuh
        5.      Dusun Bantes

VIII. JUMLAH PENDUDUK
        a.       Laki-laki           : 2.078 jiwa
        b.      Perempuan       : 2.029 jiwa
                  Jumlah            : 4.107 jiwa

IX. MATA PENCAHARIAN
No
P E K E R J A A N
L A K I-L A K I
P E R E M P U A N
J U M L A H
1
Petani
1303
631
1934
2
Buruh Tani
235
187
422
3
PNS
24
12
36
4
Pengrajin Industri Kecil
12
14
26
5
Pedagang Keliling
6
9
15
6
Peternak
6
-
6
7
Montir
7
-
7
8
Polri
9
-
9
9
TNI
2
-
2
10
Dokter
1
2
1
11
Pensiunan
PNS/TNI/POLRI
10
1
12
12
Bidan/Tenaga medis lain
3
-
4
13
Dukun Kampung Terlatih
1
92
1
14
Karyawan Swasta
107

199
15
Bidang Pariwisata
a.       Usaha Wisata (Travel)
b.      Pemandu wisata
c.       (Pramuwisata/Guide)

6
5


6
5

JUMLAH
1.726
948
2674

X. ORGANISASI DESA
Organisasi Desa yang ada di Desa Bulian adalah sbb:
        1.      Subak Abian Yeh Basang
        2.      Subak Abian Bantes
        3.      Subak Abian Amerta Sari
        4.      Subak Sawah Babakan
        5.      Sekaa Teruna-teruni DHARMA SEWAKA Desa Pakraman Bulian.

XI. POTENSI DESA
Potensi Desa yang dikembangkan di Desa Bulian yaitu:
        1.      Bidang Pertanian        : Padi, Ketela, jagung, mangga, rambutan, kacang tanah, kelapa, pisang
        2.      Bidang Peternakan      : Sapi, babi, kambing, ayam
        3.      Bidang Pariwisata       : Pura Ratu Hyang Pingit sebagai Wisata Religius
        4.      Kerajinan Tangan        : Ingka, Bingkai, Foto/Pigura dengan bahan baku kertas dan plastic daur ulang, serta daun waru
XII. SARANA PENDIDIKAN
No
URAIAN
JUMLAH MURID
KETERANGAN
1
Taman Kanak-kanak (TK)
a.       Jumlah Murid
b.      Jumlah Pengajar
1
25
5

2
Sekolah Dasar
a.       Jumlah Murid
b.      Jumlah Pengajar
3
447
28


XIII. SARANA KESEHATAN
     a.       Posyandu:
        1.      Posyandu Dauh Margi
        2.      Posyandu Dangin Margi
        3.      Posyandu Lodguwuh
        4.      Posyandu Banjar Bila
        5.      Posyandu Banyu Buah
        6.      Posyandu Munduk Kelor
    b.      Puskesmas Pembantu 1 Buah

XIV. SARANA DAN PRASARANA MEDIA INFORMASI
Seiring berkembangnya kemajuan IPTEK, Desa Bulian mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dibidang Media dan Informasi. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah Penduduk Desa Bulian yang memanfaatkan sarana komunikasi yaitu:
        1.      Jumlah Sarana computer pada Kantor Desa 3 Unit, dengan spesifikasi sbb: HDD.160 GB. Intel Pentium 4, RAM 512 MB, Monitor TV 15’
        2.      Jumlah Penduduk yang mempunyai TV                : 648 Orang
        3.      Jumlah Penduduk yang mempunyai Radio           : 576 Orang
        4.      Jumlah Penduduk yang Berlangganan Koran        : 4 Orang
        5.      Jumlah Penduduk yang mempunyai Telepon/HP  : 990 Orang
        6.      Jumlah Penduduk yang mempunyai Komputer     : 27 Orang