z Gedung Kesenian Gde Manik kian Kumuh ~ Adi Ngurah

Senin, 06 Juni 2011

Gedung Kesenian Gde Manik kian Kumuh



Singaraja – Gedung Kesenian Gde Manik, Jalan Udayana, Singaraja, sungguh memprihatinkan. Sejak bertahun-tahun gedung megah tersebut tidak tampak perawatan oleh pemerintah daerah. Padahal gedung ini sering dijadikan lokasi pementasan kesenian, musik dan kegiatan lain.
Tiap pemakaian gedung ini, pihak penyelenggara kegiatan membayar kepada pemerintah. Namun, kenyataanya pemasukan dari gedung ini tidak pernah dimanfaatkan untuk pemeliharaan gedung tersebut.
Cat dinding yang sudah compang-camping dan beberapa ukiran di ruang pementasan banyak yang copot oleh oknum tak bertangung jawab. Sementara lapisan plafon, hampir di semua sudut ruangan sudah jebol dan kayunya masih tersangkut. Akibat kondisi tersebut, gedung itu menjadi kumuh akibat tak terawat dan bahkan tidak represetatif sebagai lokasi pementasan.
Bukan hanya itu, WC (toilet) yang menjadi fasilitas penting di gedung itu, kini tidak berpungsi. Selain kumuh, air yang dialirkan ke seluruh toilet tersebut, tidak berpungsi. Bahkan, ketika digelar suatu acara pengunjung, terpaksa memakai toilet tersebut, kendati tidak ada air. Tak pelak, bau tidak sedap dan lantai kotor tidak bisa dihindarkan. ‘'Kotor sekali dan uang sewa pada saat gedung ini disewa lari ke mana? Kok nggak pernah dipakai memelihara gedung ini,'' tutur seorang warga yang sehari-hari berjualan di sekitar gedung Gde Manik Singaraja.
Di tempat terpisah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Buleleng, Putu Tastra Wijaya, mengatakan, tiap tahun pihaknya telah mengusulkan dana pemeliharaan, saat pembahasan APBD Buleleng. Bahkan, usulan dana pemeliharaan untuk gedung penunjang pariwisata ini diusulkan sebagai program prioritas. Namun, kenyataanya ketika APBD disahkan usulan dana itu dicoret alias tidak disetujui. ‘'Dana untuk pemeliharaan gedung kesenian itu sudah kami usulkan, tapi tidak disetujui,'' katanya.
Selain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja yang mengalami kerusakan cukup parah, Gedung Sesana Budaya di Jalan Veteran, Singaraja juga mengalami hal serupa. Lapisan lafon yang terbuat dari tripleks sudah jebol dan atapnya bocor. Akibat kondisi ini pementasan kesenian menjadi terganggu, terutama ketika turun hujan. Pernah terjadi pementasan kesenian dan pada saat itu hujan turun cukup deras. Air hujan pun masuk ke dalam ruang pementasan. Bahkan acara itu dipindahkan, karena lantai basah akibat air hujan.
Pelaku kesenian yang menyelenggarakan kegiatan mengaku kecewa dengan kondisi gedung yang tak terawat seperti itu. Apalagi, penyelenggara kegiatan menyewa gedung pementasan milik pemerintah daerah itu. Mestinya, pemasukan dari penyewaan gedung itu bisa disisihkan untuk memelihara gedung yang rusak. ‘'kira pemeliharaan tak mesti dari alokasi dana APBD, tapi pemerintah bisa memanfaatkan uang hasil sewa gedung itu. Kendati kurang, tapi paling tidak bisa diperbaiki lebih awal dan tidak dibiarkan rusak seperti sekarang,'' ujar warga yang mengaku sering menyaksikan pementasan di Gedung Sesana Budaya.

0 komentar:

Posting Komentar