z SELAYANG PANDANG DESA TEJAKULA ~ Adi Ngurah

Kamis, 19 Mei 2011

SELAYANG PANDANG DESA TEJAKULA

NAMA DESA

Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng

1. Sejarah Desa

Untuk pemberian nama Desa di Indonesia, khususnya di Bali memang berbeda-beda,ada berdasarkan tempat daerah, ada berdasarkan tokoh masyarakat yang pertama menetap dan atau berdasarkan nama benda-benda yang ada disekitarnya.
Mengenai pemberian nama Desa Tejakula, yang tertulis ditemukan dalam prasasti dan Undang-Undang Desa ( Sima Desa ). Dan untuk menjamin kebenarannya kami mengadakan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat yang tahu mengenai asal-usul nama desa Tejakula,disamping itu pula kami mengambil perbandingan dari cerita-cerita rakyat atau Foklore.
Menurut piagam Raja Janacadhu Warmadewa yang memerintah tahun 975 tarik masehi yang sekarang tersimpan di Desa Sembiran. Dalam piagam itu ditemukan nama “ Hiliran “ hal ini dapat dilihat dalam prasasti tersebut pada lembaran Va, yang berbunyi sebagai berikut :

KUNANG YA ADA DURBALA SANGHYANG PERHYANGAN MEPEDEM, PANCURAN, PASIBWAN, PRASADA, JALAN RAYA DENGAN LODAN PAHURU PANGNA BANWA DI  JULAH , DI INDRAPURA, BUWUNDALEM, HILIRAN, KEBAYANA, AMIN SIWIDHARUAN, SANGHYANG PERHYANGAN DITU “
Yang artinya :

Apabila ada kerusakan –kerusakan Pura, Kuburan, Pancuran, Permandian , Prasada ( Candi ), Jalan raya yang ada disebelah utara maupun disebelah selatan, harus Desa Julah, Indrapura, Buwundalem, dan Hiliran, berganti-ganti memperbaikinya juga mengeluarkan biaya, karena penduduk desa-desa ini semuanya memuja Pura atau Kahyangan itu ( Goris, dalam Ginasa 1974 : XVIII )”.
Berdasarkan uarian tersebut diatas menyatakan bahwa yang dimaksud dengan “ Hiliran “ adalah : Desa Tejakula sekarang, karena nama tersebut tercantum  disebelah timur nama Buwondalem ( Bondalem ) atau berdasarkan urutan penyebutan nama-nama Desa yang tercantum yang sangat tua, dimana desa tersebut sudah ada sejak abad ke 10. Psasasti – Prasasti di Bali yang berangka tahun abad ke 8 sampai ke 10 kebanyakan menggunakan bahasa bali kuno, asal katanya adalah hilir dan mendapat akhiran an menjadi hiliran, hilir dalam bahasa Indonesia juga berarti bagian sebelah bawah, lawan katanya hulu yang artinya bagian sebelah atas. Dalam Prasasti Raja Jaya Pangus yang berangka tahun 1181 tarik masehi, tidak ditemukan lagi nama hiliran, tetapi nama lain yakni Paminggir. Untuk lebih jelasnya lihat Prasasti tersebut lembaran VIII b sampai Xa, sebagai tersebut dibawah ini

ATE – ATE KARAMA NIBANU BUAH, TAN PAWEHA MANGANA IRIKANG WWANG MANASA, SALWIRANI KAWWANGANYA KAWATEKANNYA, MAKADI WADWA HAJI RING PAMINGGIR “,
Kira – kira artinya :
Selanjutnya penduduk Desa Banyubuah dilarang memberikan / menghidangkan makanan kepada orang-orang dari Desa Manasa, biar orang itu berkasta apa saja dan golongan apa saja, terutama kepada rakyat dari Desa Pinggiran ( Ginarsa  1974 : XV ).
Dalam prasasti tersebut diatas memang kurang jelas nama yang dimaksud dengan Desa Pinggiran. Karena tidak disebutkan urutan Desa – desa lainnya, Untuk memperkuat data bahwa Desa Tejakula dahulu juga dapat bernama pinggiran dapat kita lihat dalam Prasasti Kintamani D, yang dikeluarkan pada jaman Pemerintahan Raja Ekajaya Lencana, berangka tahun 1200 tarik masehi, yang bunyinya sebagai berikut :

“RING WINTANG RANU ADAGANG MARE LES, PAMINGGIR, BUHUNDALEM, JULAH PURWASIDHI, INDRAPURA, BULIHAN, MANASA YAKA SIDHA TAN PAMISINGGIH I SARASANING, RAJA PRASASTI ANUGRAHANIRA PADUKA SRI MAHA RAJA  I KARAMANING CINTAMANI “,
Kira-kira artinya :
Apabila ada orang-orang dari Desa Lintang Danu ( Desa yang ada di pinggir Danau batur , berjualan ke Desa  Les, Paminggir, Buhundalem, Julah Purwasidhi, Indrapura, Bulihan dan Manasa, hal ini telah diputuskan tidak dipergunakan Undang-undang yang tersebut dalam Prasasti Anugrah dari Sri Paduka Maharaja, yang ditujukan kepada sekalian penduduk Desa Kintamani ( Goris, dalam Ginarsa 1974 XV ).
Berdasarkan uruta nama-nama Desa yang disebut diatas nyatalah bahwa Desa yang dimaksud Desa Paminggir adalah “ Desa Tejakula “ menurut Prasasti tersebut yang pertama disebut adalah Desa Les, jadi desa ini letaknya disebelah timur Desa Tejakula, setelah itu baru disebut Desa Paminggir, Buhundalem, Julah dan seterusnya, sampai sekarang memang nama-nama Desa yang disebutkan seperti Buhundalem, Julah dan Les termasuk Kecamatan Tejakula, terbukti bahwa dulunya Desa Tejakula bernama Paminggir.

Kata Paminggir berasal dari kata Pinggir yang berarti : tepi, batas atau pinggir. Menurut pikiran kami kata paminggir hamper sama pengertiannya dengan kata hiliran, sehingga nama-nama ini silih berganti dipakai, baik dalam Prasasti maupun dalam Undang-undang Desa.
Kata hiliran kembali ditemukan dalam undang-undang Desa Tejakula yang selesai ditulis pada tahun 1932, tetapi nama hiliran dalam Undang-undang Desa tersebut disingkat menjadi liran saja.( Lihat sima Desa Tejakula ). Perkembangan selanjutnya beberapa tokoh masyarakat menterjemahkan kata paminggir ke dalam bahasa sansekerta yaitu : Kula     ( bersuku kata panjang ) Kula juga berarti pinggir atau tepi. Dimuka kata kula ditambahkan kata Teja yang berarti sinar atau cahaya. Tercantumnya kata Teja dimuka kata kula, penulis berusaha menemukan dari nama asal-usulnya. Untuk mengetahui asal-usul kata Teja, kami mengadakan wawancara dengan tokoh-tokoh masyarakat dan ditambah dengan cerita-cerita rakyat atau Foklore.
Menurut cerita rakyat bahwa dalam jaman dahulu ada sinar jatuh disebelah timur desa itu, maka sampai sekarang diabadikan menjadi nama desa, kemungkinan besar sinar yang kelihatan jatuh ditepi timur desa itu semacam metior atau bintang-bintang yang berpindah tempat.
Jadi berdasarkan urutan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa nama Desa Tejakula dahulu pernah berubah tiga kali sampai sekarang akan tetapi pengertiannya tidak begitu jauh satu nama dengan nama lainnya.yakni dari kata Hiliran diganti menjadi Paminggir dan terakhir menjadi Tejakula sampai sekarang.

Demikian sejarah Desa Tejakula ini dibut berdasarkan temuan dalam Prasasti dan Undang-Undang serta cerita-cerita yakyat dan juga temuan dari tokoh masyarakat yang tahu tentang asal-usul Desa Tejakula, sebagai bukti sejarah serta pemberian nama Desa Tejakula, untuk dapat dipergunakan dimana mestinya.

Dikutif dari Buku Profil Pembangunan Desa
Dan sesuai dengan aslinya.
2. Lambang/Logo dan Artinya

 
Segi Lima : Berdasarkan Pancasila
Candi Bentar : Lambang kebudayaan
Sayap berwarna kuning : Mempunyai cita-cita berkembang
Gunung : Desa Tejakula pernah bernama Liran yaitu nama sebuah gunung
Tangga : Pembangunan dilaksanakan secara bertahap
Padi Kapas : Lambang kemakmuran
Ikatan Pada Padi Kapas : Kemakmuran harus berdasar pada Trikaya Parisuda
Sayap, Candi, Tangga, semua mempunyai bilangan tiga : Desa Tejakula masih berpola Tri Hita Karana

VISI DAN MISI
Visi : -
Menuju masyrakat sehat, cerdas dan sejahtera

Misi
1.         Mewujudkan  Desa  Tejakula  yang  sehat,  melalui  Pembangunan Sanitasi Lingkungan  dan  sarana  pelayanan  kesehatan berkaitan  dengan kebijakan Pemerintah Indonesia  di bidang kesehatan   yaitu  MENUJU  INDONESIA  SEHAT  2010 yaitu  meningkatkan kesadaran , kemauan  dan kemampuan  hidup  sehat  bagi setiap orang  agar  terwujud  derajat  kesehatan  yang optimal.

2.         Mewujudkan  Desa  Tejakula  yang  Cerdas,  melalui  Pembangunan  sarana prasarana  Penunjang  Pendidikan  agar  tercipta  generasi  muda  yang  mampu  bersaing dalam  Peningkatan  Mutu Pendidikan dan  Keterampilan sehingga mampu   menciptakan lapangan kerja dan memiliki  budi  pekerti.

3.       Mewujudkan  Desa  Tejakula  yang Sejahtera , melalui  pembangunan infrastuktur  dan  perbaikan pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi  lingkungan hidup ,  revitalisasi pertanian  dan pemberdayaan  kelompok – kelompok  usaha  produktif .
LUAS WILAYAH DESA
Luas Wilayah desa Tejakula :    1396 Ha.
Pemanfaatan Wilayah
  1. Sawah dan Ladang  ; 106,05 Ha
  2. Bangunan Umum : 9,69 Ha
  3. Pemukiman / perumahan ; 97,90 Ha
  4. Kuburan ; 3 Ha
  5. Jalan : 21,02 Ha
  6. Pertokoan / Perdagangan : 4,65 Ha
  7. Pasar ; 0,30 Ha
  8. Pekarangan : : 11,00 Ha
  9. Tegalan : 382,45 Ha
10.  Perkebunan : 40,0 Ha

BATAS-BATAS DESA
Letak Desa
Desa Tejakula adalah salah satu desa yang berada di Wilayah Kecamatan Tejakula, termasuk ibukota kecamatan yang terletak pada ketinggian 0 – 300 meter dari permukaan laut, dengan suhu udara rata-rata 280 C – 320 dan termasuk dataran rendah
Batas-batas desa
  1. Sebelah Utara : Laut Bali
  2. Sebelah Selatan : Kec. Kintamani Kab. Bangli
  3. Sebelah Barat : Desa Bondalem
  4. Sebelah Timur : Tukad Les desa Les
Jarak Pemerintahan Desa ke- :
  1. Ke Ibu Kota Kecamatan Tejakula      :     0 Km
  2. Ke Ibu Kota Kabupaten Buleleng      :   33 Km
  3. Ke Ibu Kota Propinsi Bali                  :  114 Km
JUMLAH DUSUN DAN NAMA-NAMA DUSUN
Desa Tejakula terdiri dari 10 dusun :
  1. Banjar Dinas Suci
  2. Banjar Dinas Kawanan
  3. Banjar Dinas Tengah
  4. Banjar Dinas Siladarma
  5. Banjar Dinas Kajanan
  6. Banjar Dinas Antapura
  7. Banjar Dinas Tegalsumaga
  8. Banjar Dinas Kanginan
  9. Banjar Dinas Kelodan
10.  Banjar Dinas Sukadarma
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk desa Tejakula :
  1. Laki-laki : 6.023 Jiwa
  2. Perempuan : 6.098 Jiwa +
Jumlah : 12.121 Jiwa
Kepala Keluarga (KK) : 3.437 KK

MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
Mata pencaharian penduduk desa Tejakula secara umum adalah Pertanian / Perkebuna, Buruh Tani , Peternakan dan Nelayan

ORGANISASI SUBAK DAN TRUNA TRUNI
  1. Lembaga Subak
    1. Subak Sri Dharma Tirta  Banjar Dinas Siladarma
    2. Subak Siungan Banjar Dinas Antapura
    3. Subak Amerta Boga Banjar Dinas Suci
    4. Subak Kebon Banjar Dinas Antapura
    5. Subak Tirta Anugrah Banjar dinas Suci
  2. Sekeha Truna Truni
  1. STT. Teja Mekar
  2. Karang Taruna Kumara Sentana Graha
SARANA PENDIDIKAN
  1. 1) TK Negeri Pembina
  2. 2) SD N 1 Tejakula
  3. 3) SD N 2 Tejakula
  4. 4) SD N 3 Tejakula
  5. 5) SD N 4 Tejakula
  6. 6) SD N 5 Tejakula
  7. 7) SD N 6 Tejakula
  8. 8) SD N 7 Tejakula
  9. 9) SD N 8 Tejakula
10) SMP N 1 Tejakula
11) SMP Udayana Tejakula
12) SMA N 1 Tejakula
13) SMA Udayana Tejakula
SARANA KESEHATAN
Puskesmas : Puskesmas I Tejakula
Posyandu
  1. Posyandu Nusa Indah Banjar Dinas Suci
  2. Posyandu Jambu Banjar Dinas Suci
  3. Posyandu Jempiring Banjar Dinas Kawanan
  4. Posyandu Angsoka Banjar Dinas Tengah
  5. Posyandu Anggrek Banjar Dinas Siladarma
  6. Posyandu Kamboja Banjar Dinas Kajanan
  7. Posyanduu Mawar I Banjar Dinas Antapura
  8. Posyandu Mawar II Banjar Dinas Antapura
  9. Posyandu Kemuning Banjar Dinas Tegalsumaga
10.  Posyandu Melati Banjar Dinas Kanginan
11.  Posyandu Cempaka I Banjar Dinas Kelodan
12.  Posyandu Cempaka II Banjar Dinas Kelodan
13.  Posyandu Dahlia I Banjar Dinas Sukadarma
14.  Posyandu Dahlia II Banjar Dinas Sukadarma
POTENSI DESA YANG DIKEMBANGKAN
  1. Pariwisata Bahari (Camplung)
  2. Home Industri pembuatan Jaja Gina, Dodol, Pembuatan minyak Kelapa
  3. Kerajinan tangan ingka, Emas dan Perak

SARANA DAN PRASARANA MEDIA INFORMASI
  1. Jumlah sarana computer pada kantor Desa : 4 unit (Pentium III, IV)
  2. Jumlah Penduduk yang mempunyai TV dan Radio : 2.405 Orang
  3. Jumlah Penduduk yang berlangganan Koran : 40 Orang
  4. Jumlah penduduk yang mempunyai : telepon / HP : 30 telepon, 3060 Hp
  5. Jumlah penduduk yang mempunyai computer : 214 orang

0 komentar:

Posting Komentar