z SEJARAH DESA TAJUN ~ Adi Ngurah

Kamis, 19 Mei 2011

SEJARAH DESA TAJUN

PROPIL DESA TAJUN, KECAMATAN KUBUTAMBAHAN,
KABUPATEN BULELENG

  1. 1.  DESA TAJUN
    1.      A. SEJARAH DESA TAJUN
Untuk menyusun sejarah Desa Tajun , kami benar-benar mengalami suatu kesulitan hal ini disebabkan sangat langkanya sumber bahan penyusunan tersebut, namun dengan segala keterbatasan tersebut kami mencoba menyusun arti nama dan sejarah Desa Tajun selayang pandang.
Berhubungan dengan sangat langkanya bahan-bahan penyusunan arti dan sejarah Desa Tajun seperti kami kemukan diatas, maka sejarah Desa Tajun kami susun berdasarkan PRASASTI RAJA SRI KESARI WARMADEWA yang tertanggal 19 Agustus 914, menerangkan bahwa Pura Gunung Sinunggal ( Bukit Sinunggal ) yang terletak didesa Tajun Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng pada jaman dahulu sebelum tahun 914 Masehi menjadi milik Raja yang di puja, oleh masyarakat Bali Utara pada jaman itu. Menurut isi Prasasti Raja Sri Kesari Warmadewa yang tertanggal 19 agustus 914, menerangkan bahwa Pura Gunung Sinunggal yang dahulu disebut Hyang Bukit Tunggal terdapat di Desa Air Tabar, daerah Indra Pura, Desa indra Pura kini di sebut Desa DEPEHA dengan melalui perubahan-perubahan : Indra Pura : In – Dra – Pu – Ra, Dra – Pu – Ra, Da – Pa – Ha, DEPAHA.
Jadi yang memelihara Pura Bungkit Tunggal saat itu adalah desa Air Tabar, sebagai tokoh – tokohnya bernama Mpu Dang Hyang Agenisarma, Sri Naga, Bajra dan Tri. Ke empat orang tokoh masyarakat Desa itu berpangkal Ser Tunggalan, Lampuran yang tugasnya untuk mempersatukan masyarakat desa dan juga sebagai pelapor, yang melaporkan keadaan dan peristiwa – peristiwa yang terjadi di Desa Air Tabar dan juga di sekitar Pura Bukit Tunggal kehadapan Sri Paduka Raja, Sri Kesari Warmadewa di Istana Singhamandawa. Istana Singhamandawa jaman dahulu terletak di antara Desa Bedulu dan Desa Pejeng sekarang. Batas – Batas desa Air Tabar disebut dalam Prasasti : Batas sebelah Utara Jurang Kasurihan, sebelah Timur Sungai Alangsit, Sebelah Selatan Panggah, dan sebelah Barat Tagtag Bukit.
Kemudian dalam pemerintahan Raja Sri Wijaya Mahadewi, Baginda memerintahkan para Senapatinya yaitu : Sang Senapati Balem Bunut bernam Tuha Kulup, Sang Sena Pati Waranasi bernama Tuha Neko, yang Senapati Makudur bernama tuha semut, Pangurang di Pangkaja bernama Tuha Jalu, Pangurang di Air Haji bernama Tuha Boca, supaya membuat piagam atau Prasasti baru untuk undang-undang persembahyangan di dalam Pura Bukit Tunggal.
Piagam tersebut di tatah di Istana Raja oleh Sang Danu, dan di saksikan oleh Senapati – senapati dan penulis – penulis kahakiman yang kepertama bernam : Sumbul, yang kedua ber nam Kumpi kulupbok dan yang ketiga bernama Kumpi Maranjaya.
Prasasti tersebut diresmikan pada tanggal 29 Pebruari 984, kemudian pada jaman Raja suradipa, para Kedua Dharma ( Pertapaan dan Pura –Pura ) yang ada di wilayah Desa Air Tabar yaitu : Mpu Dalas raya, Mpu Tatwani Wandana, dan Mpu sida Karya menghadap sri Paduka MaharajaSuradipa agar Piagam atau Prasasti dari Raja yang sudah mangkat, sangat rusak dan tidak sesuai sengan keadaan sekarang, mohon supaya diganti. Terutama Undang – undang yang menyakut Pura –pura yang ada di wilayah Desa Air Tabar, yaitu  Ida Batara Bina Yaka ( Batara Ganesha ) dan para Batara lainnya yang bersemayam di dalam Pura Bukit Tunggal.
Setelah mengdengar laporan tersebut, maka Sri Maha Raja mengabulkan permohonan mereka itu untuk memperbaharui isi – isi Prasasti tersebut.
Prasasti yang baru ini selesai ditulis dan diresmikan pada tanggal 23 Nopember 1115.
Menurut adat tradisi Bali, bahwa letak – letak tempat suci pada jaman daluhu biasanya terletak diatas bukit –bukit atau pada suatu tempat yang meninggi, tempat yang meniggi itu terletak di hulu Desa tempat tinggalnya.
Demikian juga Pura Bukit Tunggal itu, yang jaman dulu dipuja oleh Raja, Para Pejabat pemerintahan, dan Masyarakat penduduk Bali Utara, terletak di atas Bukit, serta di emong oleh Desa Air Tabar, yang ada di daerah Indrapura ( DEPAHA ).
Sesuai dengan praturan adat jaman dulu, jadi letak Desa-desa pengemongnya adalah di sebelah Utara Pura Bukit Tunggal itu jadi letak Desa. Air Tabar itu ada disebelah Utara Pura Bukit Tunggal, ke Utara lagi tedapat Desa Bayat ( sekarang di sebut Bayad ), Desa Tunjung, dan Desa Indrapura ( Depaha ) sebagai pusat Desanya. Seperti halnya Desa – desa kecil yang masuk Desa Julah, maka Desa Air Tabar sering juga didatangi oleh Perampok, sehingga lama-kelamaan masyarakat Desa Air Tabar itu berpindah tempat menuju kesebelah Selatan Pura Bukit Tunggal. Disana mereka membangun Desa baru yang kemudian Desa itu disebut Desa Tanjung, dan akhirnya menjadi Desa TAJUN atau TETAJUN.
Pada tempat yang baru ini masyarakat Desa Tanjung membangun Pura Desa atau Bale Agung yang upacaranya jatuh pada setiap bulan Purnama sasih Ke dasa  ( Maret / April ), pura Dalem yang upacaranya jatuh pada setiap tilem Sasih Ketiga ( Agustus / September ), dan Pura Puseh yang upacaranya jatuh pada setiap Purnam Sasih Kapat ( September / Oktober ), upacara ini bersamaan dengan upacara besar di Pura Bukit Tunggal.
Demikianlah laporan arti nama dan sejarah nama desa, dari Desa Air Tabar hingga menjadi DESA TAJUN.
  Sebagai penutup, berikut ini kami uraikan Perbekel yang pernah meminpin Desa Tajun yang kami ketahui berikut dengan Periode Jabatannya :
  1.  
      1.    1. Periode tahun 1952 s / d tahun 1957                 : I KETUT PASAR
    1.    2. Periode tahun 1958 s / d tahun 1963                 : I KETUT LINGGIH
    2.    3. Periode tahun 1964 s / d tahun 1969                 : I MADE CAKRA
    3.    4. Periode tahun 1970s / d tahun 1975                  : I MADE SUWETA
    4.    5. Periode tahun 1976 s / d tahun 1984                 : I MADE PUTRAN
    5.    6. Periode tahun 1985 s / d tahun 1993                 : I MADE SUJANA
    6.    7. Periode tahun 1994 s / d tahun 2002                 : Drs. MADE SUYASA
    7.    8. Periode tahun 2002 s / d tahun 2007                 : KETUT PARTIWA.

B.  VISI DAN MISI DESA TAJUN
VISI
  “ Mewujudkan Desa Tajun Yang Gemah Rimpah Loh Jinawi
  ( Aman, Tentram, dan Sejahtera )
   MISI          :
  Mewujudkan Desa Tajun yang aman, sehingga warga masyarakat dapat bekerja dengan tenang.
 Mewujudkan ketentraman masyarakat Desa sehingga tidak menimbulkan konflik di antara sesama tetangga atau l     
 ingkungan ataupun menimbulkan konflik antar desa.
 Mewujudkan Desa Tajun yang sejahtera melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang  
 berkwalitas,  
 peningkatan akses kesehatan yang berkwalitas, pemberdayaan usaha mikro, rivitalisasi pertanian, percepatan 
 pembangunan infrastruktur dan perbaikan pengolahan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup serta
 penguatan seni budaya dan harmonisasi antar kelompok masyarakat.
 Mewujudkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) untuk membangun dengan mengembangkan potensi Desa.

  1.  C.  LUAS WILAYAH DESA TAJUN
Luas wilayah Desa Tajun ADALAH 1694 Ha dengan pemanfaatan lahan sebagai berikut :
Perkebunan                         : 602 Ha
Pertanian                             : 1002 Ha
Kuburan                               : 3 Ha
Perumahan                          : 31 Ha
Tegalan                                : 5 Ha
Pura / tempat Ibadah          : 46 Ha
Perkantoran dan Sekolah   : 5 Ha

  1. D.  Letak dan Batas – Batas Desa Tajun
Desa Tajun meruakan salah satu dari 13 Desa di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Sesuai dengan keadaan alam Desa Tajun, bahwa bentuk datarannya adalah merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 500 – 600 meter dari permukaan laut dengan batas – batas desa adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara               : Desa Tunjung
Sebelah Timur              : Desa Sembiran
Sebelah Selatan            : Desa Satra
Sebelah Barat               : desa Mengening
  1. E.  Jarak Desa Tajun ke Pusat – Pusat Pemerintahan :    
  2.      Jarak Ke Kecamatan          : 18 K
  3.      Jarak Ke Kabupaten            : 30 Km 
  4.      Jarak Ke Provinsi                : 100 Km
  1. F.  Desa tajun terdiri dari 4 ( empat ) Banjar Dinas yaitu :
    1.      a. Banjar Dinas Pasek
    2.      b. Banjar Dinas Pudeh
    3.      c. Banjar Dinas Bayad
    4.      d. Banjar Dinas Bakungan

  1. G. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Desa Tajun Sampai Bulan Agustus tahun 2010 adalah 1699 KK atau 6389 Jiwa dengan rincian :
    1.      a. Jumlah Laki – Laki : 3228 Jiwa
    2.      b. Jumlah Perempuan  : 3161 Jiwa

  1. H. Mata Pencaharian Penduduk Desa Tajun
Bila ditinjau dari segi mata pencahariannya Penduduk Desa Tajun sebagian besar sebagai Petani, walupun ada beberapa sebagi PNS, Pegawai Swasta dan Pedang, serta ada juga yang memiliki Industri Rumah Tangga seperti Anyaman Bambu, membuat kue sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
  1. I.  Organisasi yang ada di Desa Tajun yaitu :
    1.  
      1.     a. Organisasi Subak
    2.     b. Organisasi Teruna – Teruni
    3.     c. Organisasi Karang Lansia
    4.     d. Organisasi gapoktan

  1. J.  Potensi Desa Tajun 
  2.      Potensi Desa Tajun yang sangat mendukung untuk dikembangka yaitu :
  1.      a. Sektor Pertanian
  2.      b. Sektor Perkebunan
  3.      c. Sektor Peternakan
  4.      d. Sektor Perdagangan
  5.      e. Sektor Kerajinan
  1. K. Sarana Pendidikan Desa Tajun
    1.      a. TK Widya Kumara Bhakti
    2.      b. SD No 1, SD No 4, SD No 5, SD No 6
    3.      c. SMP N 3 Kubutambahan
  1. L. Sarana Kesehatan
    1.      a. Posyandu
      1.         1. Di Banjar Dinas Bayad
      2.         2. Di Banjar Dinas Bakungan
      3.         3. Di Banjar Dinas Pasek dan Pudeh
  1.     b. Puskesmas Pembantu

  1. M.  Sarana dan Prasarana Media Informasi
  2.       a. Sarana Komputer di Kantor Desa 2 Unit
  3.       b.Jumlah Penduduk yang mempunyai TV dan Radio 1362 KK
  4.       c. Jumlah Penduduk berlangganan koran 32 Orang
  5.       d. Jumlah Penduduk yang memiliki Telepon / HP 4385 Orang
  6.       e. Jumlah Penduduk yang mempunyai komputer 49 Orang.
Demikian data Profil Desa Tajun kami buat dengan sebenarnya agar dapat di Publikasikan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Buleleng.



 

0 komentar:

Posting Komentar